Pangkas Emisi, Pertamina International Shipping Gunakan Teknologi CCS

Image title
13 Juli 2024, 13:38
Kapal Pertamina International Shipping.
Pertamina International Shipping
Kapal Pertamina International Shipping.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina International Shipping (PIS) targetkan menurunkan 33% dari total emisi karbon dalam operasional perusahaan di akhir 2030. PIS telah menyusun sejumlah langkah strategi penurunan emisi karbonnya.

Beberapa di antara langkah tersebut adalah penggunaan green ships, bahan bakar alternatif, green terminal, serta penangkapan dan penyimpanan karon atau carbon capture & storage (CCS). Langkah-langkah ini disampaikan PIS dalam forum Federation of International Freight Forwarders Associations Region Asia Pacific (FIATA RAP) 2024 di Bali, Kamis (11/7).

Direktur Perencanaan Bisnis PIS, Eka Suhendra,  dalam forum tersebut menyampaikan strategi ini merupakan wujud keseriusan PIS sebagai pemain utama di sektor logistik energi di Asia Tengara untuk memimpin upaya dekarbonisasi. Hal itu selaras dengan tujuan International Maritime Organization (IMO) dan komitmen Pertamina mencapai Net Zero Emission pada 2060.

"Salah satu langkah awal ini adalah menargetkan 33% penurunan emisi karbon dari 24,5 kTCO2e per tahun menjadi 978,6 kTCO2e per tahun pada 2030 mendatang" ujarnya.

Implementasi transformasi hijau secara cepat sudah dilakukan PIS, seperti peremajaan armada dengan kapal yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan bahan bakar alternatif seperti dual-fuel dan biodiesel. Tidak berhenti di situ saja, sejumlah inisiatif ke depan juga sudah dimulai.

Eka mengatakan, PIS berencana terus memodernisasi armada dengan fitur-fitur yang lebih hemat energi, memperluas penggunaan bahan bakar alternatif, dan melakukan investasi untuk siap menjadi bagian dari rangkaian bisnis karbon negatif Carbon Capture & Storage (CCS).

Terkait CCS, Eka mengatakan, PIS tengah bersiap mengisi rantai transportasi yang dibutuhkan untuk pengangkutan karbon. "Untuk mendukung komitmen pemerintah mencapai Net Zero Emission, kami akan berinvestasi dalam kapal pengangkut LCO2 (liquid carbon dioxide) dan receiving terminal," ujar Eka.

Menurut Eka, PIS belum lama ini juga meningkatkan kapabilitas Terminal LPG Tanjung Sekong dengan mengintegrasikan sejumlah teknologi canggih. Peningkatan teknologi diterapkan di terminal LPG yang berlokasi di Cilegon, Banten, pengelolaan dan penyaluran LPG kian efisien dan terintegrasi.

Terminal yang beroperasi sejak 2012 ini, memiliki area dengan luas mencapai 12,9 hektar dan memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 98.000 Metric Tons (MT) atau 196.000 Cubic Meters (CBM).

Pada 2020 lalu, Terminal LPG Tanjung Sekong telah di-upgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated yang memiliki tiga dermaga dan bisa menampung kapal-kapal berukuran antara 3.500 hingga 65.000 deadweight tonnage (DWT). Hal itu bisa memudahkan operasi impor dan ekspor LPG secara efisien.

Terminal LPG Tanjung Sekong menjadi satu dari enam terminal energi strategis yang dikelola oleh PIS melalui PT Pertamina Energy Terminal (PET). PET mengelola beberapa terminal utama di seluruh Indonesia, termasuk Integrated Terminal Tanjung Uban (Kepulauan Riau), Fuel Terminal Pulau Sambu (Kepulauan Riau), Fuel Terminal Kotabaru (Kalimantan Selatan), Fuel Terminal Baubau (Sulawesi Tenggara), dan Terminal LPG Refrigerated Tuban (Jawa Timur).

Tak hanya itu, PIS sedang mengembangkan Jakarta Integrated Green Terminal di Tanjung Priok, Jakarta yang ditargetkan mengelola berbagai energi hijau kedepannya.

Seluruh inisiatif ini menunjukkan keseriusan PIS dalam mempraktikkan bisnis yang berkelanjutan di tengah upaya perusahaan memenuhi ketahanan energi nasional. PIS juga memastikan bahwa transformasi hijau terus berlangsung sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) serta upaya penerapan Environmental, Social, Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...