Gandeng Perusahaan Jepang, Pertamina Implementasikan CCUS di Sukowati
PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan dua perusahaan energi Jepang untuk mengembangkan penangkapan, penyimpanan, dan utilisasi karbon atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Implementasi teknologi CCUS diharapkan dapat mendukung pencapaian target net zero emission atau netralitas karbon.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina bekerja sama dengan JOGMEC dan JAPEX untuk mempercepat penerapan teknologi CCUS di lapangan migas Pertamina. Kerja sama strategis dengan Jepang telah berhasil dilakukan di Lapangan Jatibarang Indramayu dan sekarang dilanjutkan di Lapangan Sukowati, Bojonegoro Jawa Timur.
"Kerja sama ini merupakan komitmen Pertamina dalam dekarbonisasi sekaligus meningkatkan produksi migas nasional,” ujar Fadjar melalui keterangan tertulis, Senin (14/10).
Dia mengatakan, teknologi peralatan didesain khusus secara tepat guna untuk melakukan injeksi CO2 dengan volume 100 ton per hari selama 25 hari. Injeksi C02 dilakukan di SKW-26 dengan fase liquid atau gas pada tekanan sumur sebesar 1000 – 1500 psi.
Fadjar menambahkan, injeksi C02 inter-well injection merupakan uji coba tahap kedua setelah injeksi tahap pertama yang dilakukan dengan metode huff and puff di Lapangan Sukowati pada akhir 2023.
“Setelah dilakukan injeksi tahap kedua, Pertamina akan melakukan evaluasi terhadap peningkatan produksi migas untuk nantinya dilakukan penerapan penuh teknologi CCUS dengan CO2-EOR di Lapangan Sukowati serta dilanjutkan di lapangan migas lainnya,” imbuh Fadjar.
Kegiatan Injeksi C02 dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Deputy Director General CCS Project Department, JOGMEC Hiroshi Okabe, General Manager Asia Carbon Neutral Business Department, JAPEX Kyoko Okamoto, Japan Embassy Yuichiro. Hadir juga Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, ESDM Noor Arifin Muhammad, perwakilan SKK Migas, PJ Bupati Bojonegoro, Adriyanto.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam penerapan teknologi CCUS untuk mengurangi emisi dan menjaga keamanan energi. Proyek CCUS di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Timur ini menjadi contoh sekaligus akselerasi pengembangan teknologi di lapangan-lapangan Migas lain di Indonesia.
“Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan, dan dapat menciptakan efek multiplier yang positif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Nicke.
Nicke menambahkan, proyek ini juga menciptakan peluang investasi. Indonesia dapat menarik investasi dalam proyek-proyek CCUS, terutama dari negara-negara maju seperti Jepang.
"Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penyimpanan CO2 tetapi juga mendorong inovasi dalam industri terkait,” kata Nicke.