HSBC Tunda Pencapaian Target Nol Emisi Bersih hingga 2050
Bank terbesar di Eropa, HSBC, memundurkan targetnya untuk mencapai nol emisi bersih (net zero emission) karbon di seluruh bisnisnya dari tahun 2030 ke 2050. Perubahan target ini disebabkan lambatnya perubahan ekonomi global.
Keputusan HSBC ini menambah kekhawatiran para pegiat iklim seiring dengan mundurnya bank-bank raksasa dari janji-janjinya dalam penanganan perubahan iklim.
Bank terbesar di Eropa ini mengatakan mereka akan mencapai target nol emisi bersih 20 tahun lebih lambat dari yang direncanakan. Mereka juga hanya menargetkan penurunan emisi sebesar 40% di seluruh operasi, perjalanan bisnis, dan rantai pasokan mereka dalam dekade ini.
HSBC juga mengumumkan tinjauan internal terhadap target emisi yang terkait dengan pinjamannya.
“Saya memiliki pengalaman bekerja di dunia nyata... dengan (klien). Melalui pengalaman tersebut, saya memahami beberapa tantangan yang mereka hadapi dalam masa transisi, dan tantangan-tantangan tersebut sangatlah besar,” ujar Julian Wentzel, Kepala Keberlanjutan HSBC kepada Reuters, Rabu (19/2).
Target 2050 membawa HSBC sejajar dengan bank-bank lain seperti Goldman Sachs dan Barclays.
HSBC mengatakan mereka perlu menyesuaikan target-targetnya karena mereka memiliki pengaruh yang terbatas terhadap perusahaan-perusahaan dalam berbagai hal, termasuk kemajuan teknologi, permintaan pasar, dan kebijakan yang efektif yang mempengaruhi laju perubahan.
Wentzel mengatakan target baru ini berarti pendekatan yang lebih terukur terhadap pinjaman di sektor minyak dan gas. Namun, bukan berarti ada perubahan dalam kebijakan pembiayaan untuk industri tertentu.
“Apa yang kami temukan sampai saat ini adalah beberapa kebijakan kami cukup kaku dalam penerapannya. Dan sebenarnya apa yang saya coba lakukan adalah membuat kebijakan-kebijakan itu lebih mudah dipahami, untuk memberi kami lebih banyak fleksibilitas,” katanya.
Pergeseran Target Iklim
Wentzel ditunjuk sebagai kepala keberlanjutan bulan ini setelah pendahulunya mengundurkan diri menyusul keputusan Chief Executive Georges Elhedery untuk menghapus peran tersebut dari komite eksekutif bank. Para pegiat iklim melihat hal ini sebagai indikasi kemunduran komitmen bank tersebut terhadap iklim.
HSBC juga mengatakan target awal mereka didasarkan pada kemampuan untuk menggunakan kredit karbon untuk mengimbangi emisi rantai pasokan, tetapi hal itu tidak sejalan dengan panduan terbaru dari Science Based Targets Initiative, sebuah kelompok yang menilai target iklim perusahaan.
“Sangat mengecewakan melihat HSBC memilih untuk semakin melemahkan target iklimnya, daripada menunjukkan ambisi yang diperlukan untuk membantu mendorong ekonomi menuju nol karbon,” ujar Christophe Etienne dari kelompok kampanye iklim Reclaim Finance.
Zahra Hdidou, penasihat iklim di ActionAid UK, mengatakan target nol emisi bersih HSBC pada 2050 jauh melampaui batas waktu yang diperlukan untuk mencegah kerusakan permanen pada masyarakat.
Para pegiat kampanye khawatir bahwa bank-bank tersebut memanfaatkan pergeseran iklim politik, terutama di bawah Presiden AS yang baru, Donald Trump, untuk melemahkan komitmen mereka untuk bertindak cepat dalam mengurangi karbonisasi portofolio mereka.
Morgan Stanley telah menurunkan ekspektasi pengurangan emisi dari portofolio pinjaman korporatnya pada bulan Oktober dan bank-bank AS telah keluar dari Koalisi Perbankan Net Zero (NZBA).
Wentzel mengatakan proses untuk mengubah target nol emisi bersih HSBC telah dimulai sebelum para pemberi pinjaman di AS mengubah pendekatan mereka.
