East Ventures dan Temasek Foundation Selenggarakan Kompetisi CIIC 2025
East Ventures dan Temasek Foundation mengumumkan edisi ketiga Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2025, kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia. CIIC 2025 akan memberdayakan inovator teknologi untuk menampilkan inovasi berkelanjutan.
Para peserta akan bersaing memperebutkan hadiah senilai total Rp 10 miliar untuk menguji coba solusi mereka di Indonesia dalam mengatasi tantangan ekologis dan mengurangi dampak perubahan iklim.
“Kami antusias untuk kembali menghadirkan Climate Impact Innovations Challenge 2025, menekankan komitmen kami dalam menciptakan perubahan bermakna. Dengan krisis dan tantangan lingkungan global yang kian mengkhawatirkan, kami menyadari pentingnya untuk menghadirkan platform yang dapat mendukung solusi-solusi lokal yang praktis dan berdampak di Indonesia," kata Avina Sugiarto, Partner East Ventures, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3).
CIIC Jadi Katalis Inovasi Teknologi di Bidang Iklim
Menurutnya, CIIC hadir sebagai katalis inovasi dan mendorong batasan untuk masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan. Sejak diluncurkan pada 2023, platform Climate Impact Innovations Challenge telah berkembang pesat dan mencerminkan komitmen global yang kuat dalam menanggulangi tantangan keberlanjutan di Asia, terutama di Indonesia.
"Temasek Foundation senang dapat kembali berkolaborasi dengan East Ventures dalam inisiatif yang bermakna ini. Besar harapan kami untuk melihat solusi yang dihasilkan dapat berkembang, dan menciptakan dampak positif demi kebaikan manusia dan bumi,” kata Heng Li Lang, Head of Climate & Liveability Temasek Foundation.
Tahun ini, CIIC 2025 fokus pada tiga jalur, yaitu:
1. Transisi Energi: Ide dan solusi inovatif yang mendorong adopsi energi terbarukan, sistem mobilitas berkelanjutan, dan efisiensi sumber daya, yang mendukung transisi energi inklusif yang hemat biaya, yang menguntungkan komunitas dan industri dengan secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Pertanian Berkelanjutan: Ide dan solusi inovatif yang mendorong sistem pangan berkelanjutan, praktik pertanian atau akuakultur yang mampu beradaptasi. Selain itu, solusi berbasis alam yang dapat mengimplementasikan strategi inklusif serta dapat dikembangkan yang meningkatkan kualitas hidup petani dan nelayan, menjaga ketahanan pangan, merestorasi keseimbangan ekosistem, dan secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca.
3. Ekonomi Sirkular: Ide dan solusi inovatif yang ditujukan untuk meningkatkan sirkularitas limbah dan air serta membantu beradaptasi dengan bencana terkait iklim. Dengan demikian, solusi ini akan mencegah dan mengelola polusi, meningkatkan kesehatan masyarakat, meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim, dan secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dengan kemunculan kecerdasan buatan (AI) sebagai penggerak inovasi, CIIC 2025 turut mencari solusi yang menggunakan AI untuk menyelesaikan masalah pada ketiga trek ini.
Agenda Utama CIIC 2025
Kompetisi ini berlangsung dari Maret hingga September 2025, dengan beberapa agenda utama, antara lain:
Periode pendaftaran (Maret - Juni 2025)
Seleksi peserta (Juni 2025)
Pengumuman finalis (Juli 2025)
Mentorship (Agustus 2025)
Grand Finale (September 2025)
Avina mengatakan CIIC dihadirkan pada Maret 2023 dan telah menjadi penggerak dalam mendorong inovasi dan mempercepat pengembangan solusi berkelanjutan. CIIC 2024 menerima lebih dari 500 pendaftar dari 50 negara di seluruh dunia dan ditutup dengan Grand Finale, yang merupakan bagian dari sideline event Indonesia International Sustainability Forum 2024.
Tahun 2024 lalu, CIIC memberikan penghargaan kepada tiga pemenang: SunGreenH2 (Transisi Energi), Hydrogen Refinery (Pertanian Berkelanjutan), dan AC Biode (Ekonomi Sirkular). Avina menambahkan, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mendaftar sebagai peserta dalam CIIC 2025, masyarakat dapat mengunjungi situs web CIIC di climateimpactinnovations.com.
