Penyebab Banjir, Hutan Daerah Aliran Sungai Bekasi Hanya Tersisa 3%

Ringkasan
- Kawasan hutan di DAS Bekasi hanya tersisa 4.000 hektare atau 3,35% dari total luas DAS, jauh di bawah kebutuhan minimal 30%. Berkurangnya kawasan hutan ini menjadi salah satu penyebab banjir besar di Bekasi.
- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) berencana melakukan evaluasi dan langkah-langkah sistematis untuk mengembalikan fungsi DAS hulu Kali Bekasi seluas 28 ribu hektare. Pengawasan dan penelitian lebih lanjut akan dilakukan oleh Kemenko Pangan dan para ahli.
- KLH memasang papan pengawasan di Gunung Geulis Golf & Resort dan Summarecon Bogor, meminta perbaikan kondisi lingkungan di hulu DAS Kali Bekasi. Pengelola kawasan tetap dapat beroperasi dengan mematuhi rekomendasi KLH untuk merevitalisasi fungsi daerah tersebut dalam menangkap air.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat kawasan hutan di daerah aliran sungai (DAS) Bekasi hanya tersisa 4.000 hektare. Jumlah tersebut hanya sekitar 3,35% dari luas seluruh DAS Bekasi dari hulu ke hilir yang mencapai 145 ribu hektare.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan berkurangnya kawasan hutan di daerah aliran sungai (DAS) Kali Bekasi menjadi salah satu faktor yang membuat wilayah Bekasi dilanda banjir besar pada awal Maret 2025. Daerah hulu Kali Bekasi tersebut berada di Bogor.
Namun, sisa hutan yang berada di wilayah DAS Kali Bekasi sebagian besar sudah terdegradasi baik untuk bangunan ataupun karena hal lain.
“Padahal hutan itu minimal harus 30 persen,” ujar Hanif saat ditemui di Bogor, Kamis (13/3).
Hanif mengatakan berkurangnya wilayah hutan tersebut membuat pemerintah yang berada dibawah komando Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) harus melakukan evaluasi terhadap hulu Kali Bekasi. KLH juag menyiapkan beberapa langkah sistematis dan struktural untuk mengembalikan fungsi DAS hulu Kali Bekasi seluas 28 ribu hektare.
“Sehingga DAS hulu harus kembali dengan langkah-langkah pengawasan. Ini dilakukan oleh Pak Menko. Selanjutnya, teman-teman pengawas dan para ahli akan meneliti dengan detil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan terkait dengan landscape ini,” ucapnya.
Penyegelan Bangunan di Hulu DAS Bekasi
KLH memasang papan pengawasan operasional dan pembangunan pada objek wisata Gunung Geulis Golf & Resort dan Summarecon Bogor. Dua kawasan tersebut diminta memperbaiki kondisi lingkungan yang berada di hulu daerah aliran sungai (DAS) Kali Bekasi.
“Kejadian banjir itu buat kita melakukan evaluasi total terkait landscape yang ada di DAS Bekasi,” ujar Hanif.
Hanif mengatakan kegiatan operasional di kawasan Gunung Geulis Golf tetap boleh dilaksanakan dengan mematuhi beberapa poin yang direkomendasikan oleh KLH. Meski begitu, pihak pengelola kawasan tersebut nantinya harus memenuhi rekomendasi yang diberikan ahli untuk menngembalikan fungsi dari wilayah tersebut.
“Jadi kalau fungsinya dia harus menangkap air sekian banyak, tentu teknologi budayanya harus diperketat untuk menangkap air itu. Jadi tidak berarti bongkar, tapi merevitalisasi fungsinya,” ucapnya.