BRIN Kembangkan Teknologi Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

Ringkasan
- PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku optimistis dapat mewujudkan BBM Satu Harga di seluruh wilayah Papua dan Maluku, dengan hanya tersisa delapan titik pembangunan SPBU dari target 152 untuk menyelesaikannya.
- Pembangunan SPBU untuk program BBM Satu Harga masih berlangsung, dan Pertamina berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk mempercepat proses ini, sehingga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di wilayah tersebut.
- Program BBM Satu Harga merupakan inisiatif prioritas dari Presiden Joko Widodo sejak 2017, bertujuan untuk menyediakan energi terjangkau di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), dan diharapkan dapat tercapai secara penuh pada 2024 sesuai target RPJMN Tahun 2020-2024.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengembangkan teknologi pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar (petasol) melalui mesin fast pyrolysis (faspol).
"Pengolahan sampah plastik menjadi petasol adalah solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah sekaligus menyediakan energi alternatif," kata Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN Nugroho Adi Sasongko melalui keterangan di Jakarta, Senin (24/3).
Koordinator Kelompok Riset Valorisasi Sumber Daya dalam Rekayasa Sirkukar Berkelanjutan PR SPBPDH BRIN, Tri Martini Patria, menjelaskan bahwa pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar memiliki potensi ekonomi yang menarik.
"Pengolahan sampah plastik menjadi petasol dengan prinsip ekonomi sirkular tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan," katanya.
Peneliti PR SPBPDH BRIN lainnya, Heru Susanto, menambahkan bahwa petasol telah diuji di laboratorium BRIN dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di mana petasol dinyatakan memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar B0.
"Semakin bersih dan kering sampah plastik yang diolah maka yield dan kualitasnya semakin baik," ujarnya.
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyampaikan apresiasi atas pendampingan dan kerja sama penelitian yang telah dilaksanakan. Ia berharap hal itu dapat menjadi alternatif solusi bagi permasalahan pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
"Dalam dua tahun ini telah dihasilkan riset yang mendukung pembangunan di Banjarnegara. Kami masih tetap membutuhkan kehadiran BRIN ke depan, agar harmonisasi kerja sama riset dapat disebarkan pada skala lebih luas," ucap dia.