Pramono Sebut Sampah Jakarta yang Belum Terkelola Capai 3.500 Ton per Hari

Tia Dwitiani Komalasari
30 April 2025, 15:32
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri), Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (tengah), dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (kanan) hadir mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Rap
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nz
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri), Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (tengah), dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (kanan) hadir mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Rapat tersebut beragendakan empat pembahasan yaitu penyelenggaraan pemerintah daerah, dana transfer pusat ke daerah, BUMD, dan pengelolaan kepegawaian.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta dukungan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk mengatasi persoalan sampah di Jakarta.

Pramono menyampaikan bahwa saat ini, Jakarta menghasilkan 7.500 ton sampah baru setiap harinya. Namun baru 4.000 ton sampah per hari yang bisa dikelola. 

“Yang sudah tertangani di Bantar Gebang itu dengan RDF 1.500 ton dan kami sudah membangun di Rorotan kurang lebih 2.500 ton. Masih ada 3.000 ton lebih yang harus segera ditangani. Kalau dilihat, inilah yang menjadi persoalan Jakarta,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (30/4).

Menurut Pramono, saat ini persoalan sampah sedang menjadi primadona di Jakarta karena banyak berbagai pihak yang tertarik untuk membantu mengatasi hal ini. Pramono mengaku setiap harinya banyak menerima tamu yang menawarkan alat daur ulang (incinerator) sampah.

“Karena incinerator yang berhasil di Cina dan di Eropa. Hampir setiap hari tamu saya adalah menawarkan tentang incinerator. Karena mereka sehari bisa menghabiskan apa yang menjadi beban kita,” kata Pramono.

Dia meminta agar Peraturan Presiden (Perpres) terkait "tipping fee" (biaya yang dibayarkan untuk membuang sampah di tempat pembuangan akhir) dapat segera diselesaikan oleh Pemerintah Pusat.

Pramono meyakini bila Jakarta mampu mengatasi persoalan sampah, maka hal ini bisa menjadi pendapatan baru bagi Jakarta sendiri maupun secara nasional.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...