Cuaca Ekstrem Bisa Turunkan PDB Eropa hingga 5%

Hari Widowati
11 Juli 2025, 14:01
cuaca ekstrem, Eropa, gelombang panas
Freepik
Pejabat senior Bank Sentral Eropa (ECB) menyebut peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas, banjir, dan kebakaran hutan dapat menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) Uni Eropa dalam lima tahun ke depan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pejabat senior Bank Sentral Eropa (ECB) menyebut peristiwa cuaca ekstrem seperti gelombang panas, banjir, dan kebakaran hutan dapat menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) Uni Eropa dalam lima tahun ke depan, seperti halnya krisis keuangan global atau pandemi Covid-19.

Livio Stracca, Wakil Direktur Jenderal ECB, mengungkapkan serangkaian peristiwa yang berhubungan dengan cuaca buruk dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan zona euro dalam jangka pendek sebesar hampir 5%. Hal ini berdasarkan skenario iklim paling ekstrem yang dirancang oleh sekelompok lebih dari 140 pengawas dan regulator bank awal tahun ini.

“Puncak efek negatif pada PDB kawasan euro hampir mencapai 5%, yang merupakan urutan yang sama besarnya dengan apa yang telah kita lihat dalam krisis keuangan global dan sedikit lebih rendah dari Covid-19,” kata Stracca, seperti dikutip Reuters, Kamis (10/7).

Stracca juga mengetuai kelompok kerja Network for Greening the Financial System (NGFS) dalam hal desain dan analisis skenario.

Temuan ini didasarkan pada seperangkat alat baru yang dirancang oleh NGFS, sebuah kelompok yang terdiri atas para gubernur bank sentral dan pengawas yang bekerja untuk mengatasi risiko iklim di sektor keuangan dan ekonomi.

Perangkat ini bertujuan untuk membantu bank dan perusahaan memahami bagaimana perubahan iklim dapat berdampak pada bisnis mereka dalam jangka pendek dengan menguji serangkaian skenario terkait iklim.

Transisi Energi Dapat Kurangi Dampak Perubahan Iklim

Kelompok ini menemukan pertumbuhan zona euro terkena dampak paling parah dalam skenario yang dikenal sebagai “Bencana dan Stagnasi Kebijakan”. Skenario ini memperhitungkan gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran hutan di tahun 2026 diikuti oleh kombinasi banjir dan badai di tahun 2027.

Jika zona euro menindaklanjuti kebijakan transisi energi menuju nol emisi bersih, termasuk rencana pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 55% pada tahun 2030, maka sebagian besar kerugian dapat dikurangi.

“Risiko-risiko terkait iklim merupakan perhatian langsung bagi stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi,” kata anggota dewan Stracca dan Bundesbank, Sabine Mauderer, dalam sebuah blog yang diterbitkan oleh ECB pada hari Rabu (9/7).

Ia menyebut skenario NGFS menunjukkan upaya mencapai nol emisi bersih yang terkoordinasi secara global akan melindungi kepentingan ekonomi kawasan euro selama lima tahun ke depan.

NGFS telah merilis serangkaian skenario iklim yang digunakan secara luas, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka menawarkan alat untuk menilai dampak jangka pendek dan dampak fisik.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...