Azerbaijan Khawatir Laut Kaspia Makin Dangkal, Ikan Sturgeon Terancam

Hari Widowati
22 Agustus 2025, 16:22
Azerbaijan, Laut Kaspia
Azerbaijan.az/Cilov Adasi
Penurunan cepat permukaan Laut Kaspia memengaruhi pelabuhan dan pengiriman minyak. Krisis ini juga mengancam kerusakan ekosistem yang bisa berdampak pada berkurangnya populasi ikan sturgeon dan anjing laut di kawasan tersebut.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Penurunan cepat permukaan Laut Kaspia memengaruhi pelabuhan dan pengiriman minyak. Krisis ini juga mengancam kerusakan ekosistem yang bisa berdampak pada berkurangnya populasi ikan sturgeon dan anjing laut di kawasan tersebut.

Kaspia, danau garam terbesar di dunia, menyimpan cadangan minyak lepas pantai yang signifikan dan berbatasan dengan lima negara yang semuanya merupakan produsen utama minyak atau gas, atau keduanya. Lima negara tersebut adalah Azerbaijan, Iran, Kazakhstan, Rusia, dan Turkmenistan.

Wakil Menteri Ekologi Azerbaijan, Rauf Hajiyev, mengatakan kepada Reuters bahwa Laut Kaspia semakin dangkal selama beberapa dekade, tetapi angka-angka menunjukkan bahwa tren tersebut semakin cepat.

"Levelnya (permukaan Laut Kaspia) telah turun 0,93 meter dalam lima tahun terakhir, 1,5 meter dalam 10 tahun terakhir, dan 2,5 meter dalam 30 tahun terakhir," kata Hajiyev dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Kamis (21/8). Ia memperkirakan tingkat penurunan permukaan Laut Kaspia sebesar 20-30 cm per tahun.

"Mundurnya garis pantai mengubah kondisi alam, mengganggu aktivitas ekonomi, dan menciptakan tantangan baru bagi pembangunan berkelanjutan," kata Hajiyev, yang mewakili Azerbaijan dalam kelompok kerja bersama dengan Rusia yang bertemu untuk pertama kalinya pada bulan April untuk membahas masalah tersebut.

Meskipun hubungan antara Azerbaijan dan Rusia memburuk, menurut protokol yang ditandatangani antara kedua negara, kelompok kerja berencana untuk menyetujui program bersama secara daring pada September 2025 untuk memantau dan menanggapi masalah ini.

Rusia menghubungkan masalah ini terutama dengan perubahan iklim. Namun, Azerbaijan juga menyalahkan pembangunan bendungan Sungai Volga di Rusia, yang menyediakan 80% air yang masuk ke Kaspia.

Hajiyev mengatakan penurunan permukaan air sudah memengaruhi kehidupan penduduk pesisir dan pekerjaan pelabuhan. Sekitar 4 juta orang tinggal di pantai Azerbaijan, dan sekitar 15 juta orang di seluruh wilayah Kaspia.

Dia mengatakan kapal-kapal menghadapi peningkatan kesulitan saat memasuki dan bermanuver di pelabuhan Baku, ibu kota Azerbaijan. Hal ini mengurangi kapasitas kargo dan meningkatkan biaya logistik.

Kargo Minyak Berkurang

Eldar Salakhov, Direktur Pelabuhan Laut Internasional Baku, mengatakan transportasi minyak dan produk minyak melalui terminal minyak Dubendi, yang terbesar di perairan Azerbaijan di Laut Kaspia, turun menjadi 810.000 ton pada paruh pertama tahun 2025. Pada periode yang sama tahun lalu, transportasi minyak dan produk minyak di terminal Dubendi mencapai 880.000 ton.

Dia menghubungkan penurunan tersebut dengan penurunan permukaan air. Dibutuhkan pekerjaan pengerukan besar-besaran untuk memastikan operasi pelabuhan berjalan stabil dan tanpa gangguan.

"Pada 2024, lebih dari 250.000 meter kubik pengerukan telah dilakukan di terminal minyak Dubendi untuk memastikan tanker terbesar dapat masuk tanpa batasan," kata Salakhov kepada Reuters.

Pada April 2025, Galangan Kapal Baku menyelesaikan pembangunan kapal keruk baru, Engineer Soltan Kazimov, yang akan segera beroperasi. Salakhov mengatakan kapal tersebut akan mampu memperdalam dasar laut hingga 18 meter untuk membantu menjaga kapasitas pelabuhan.

Keberlangsungan Ikan Sturgeon dan Anjing Laut Terancam

Hajiyev mengatakan surutnya air laut menghancurkan lahan basah, laguna, dan hamparan alang-alang serta mengancam kelangsungan hidup beberapa spesies laut.

Ikan sturgeon, yang dihargai karena kaviar mereka, paling terpukul oleh perubahan ekosistem ini. Mereka kehilangan hingga 45% habitat musim panas dan musim gugur mereka, serta terputus dari tempat pemijahan tradisional mereka di sungai-sungai.

Anjing laut Kaspia juga terancam oleh menyusutnya area laut dan hilangnya ladang es musiman di utara, tempat mereka berkembang biak.

"Dengan penurunan permukaan laut sebanyak 5 meter, anjing laut kehilangan hingga 81% lokasi perkembangbiakan mereka, dan dengan penurunan 10 meter, mereka hampir sepenuhnya kehilangan lokasi yang sesuai," kata Hajiyev.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...