Di PreCOP30, Indonesia Tekankan Pembaruan Target Emisi

Image title
20 Oktober 2025, 10:27
Indonesia, PreCOP30, Brasil
COP30 Brasil Amazonia/Rafa Neddermeyer
Sesi penutupan pertemuan tingkat menteri di PreCOP30 yang berlangsung di Brasilia, Brasil.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH, Ari Sudijanto, mengikuti rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Persiapan The 30th Country of the Parties United Nations Framework Convention on Climate Change (PreCOP30) yang diselenggarakan di Brasilia, Brazil. 

Ary mengatakan, sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung keberhasilan COP30, Indonesia menekankan pentingnya pembaruan target pengurangan emisi melalui Nationally Determined Contributions (NDC) 3.0 yang selaras dengan jalur pengurangan emisi untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5°C. 

“Indonesia juga mengusulkan langkah-langkah inovatif seperti diversifikasi pendanaan NDC melalui IDX Carbon trading dan Pengaturan Pengakuan Bersama/Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk kredit lintas batas,” kata Ary dalam pernyataan resmi, Senin (20/10).

Sebagai informasi, pertemuan ini bertujuan untuk mendorong pencapaian kesepakatan dalam isu-isu utama pada COP30 mendatang, termasuk penguatan upaya adaptasi global terhadap perubahan iklim serta implementasi Agenda Just Transition dan Global Stocktake.

Indonesia, lanjut Ary, menyatakan dukungannya terhadap seruan Presiden Brasil untuk memperkuat kerja sama internasional melalui semangat "Global Mutirão" yang menekankan pentingnya upaya kolektif antarnegara. 

Indonesia menilai semangat tersebut sejalan dengan tradisi "Gotong Royong" yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, dimana solidaritas dan kerja sama berbasis komunitas menjadi kunci dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

“Tradisi ‘Gotong Royong’ yang dimiliki Indonesia sangat sejalan dengan ‘Global Mutirão’ yang diusung Presidensi COP30 Brasil. Kedua semangat ini menggarisbawahi bagaimana upaya kolektif dan solidaritas dapat mendorong pembangunan berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat dari bawah ke atas,” ujar Ary.

Di samping itu, dalam menyambut peringatan 10 tahun Perjanjian Paris, Ary menilai Indonesia telah mencatat kemajuan besar dalam menyelesaikan Rule Book of the Paris Agreement pada COP29 di Baku, 2024. 

“Namun, Indonesia juga mengingatkan adanya kesenjangan dalam implementasi yang perlu segera diatasi agar tujuan Perjanjian Paris dapat tercapai,” kata dia. 

Pertemuan Bilateral dan Konsultasi dengan PBB

Pada kesempatan PreCOP30, Ketua Delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan pejabat tinggi PBB, termasuk Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Aminah Mohammed, dan Sekretaris Eksekutif UNFCCC, Simon Stiell, untuk membahas perkembangan submisi NDC 3.0 Indonesia. 

Pihak PBB mengapresiasi komitmen Indonesia dan menekankan pentingnya kontribusi Indonesia dalam Sintesis NDC yang akan diterbitkan pada 28 Oktober 2025.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan target pengurangan emisi yang sangat signifikan, dan submisi NDC Indonesia akan memainkan peran penting dalam keakuratan sintesis global pengurangan emisi yang sesuai dengan tujuan 1,5°C dalam Perjanjian Paris,” ungkap Simon Stiell, Sekretaris Eksekutif The United Nations Framework Convention on Climate Change.

Dengan komitmen kuat terhadap perubahan iklim, Ary menegaskan Indonesia terus berperan aktif dalam proses negosiasi internasional, berupaya mendorong implementasi solusi berbasis komunitas dan mendorong berbagai inovasi untuk mendukung keberhasilan COP30. 

“Sebagai negara dengan kontribusi besar terhadap pengurangan emisi global, Indonesia siap memperkuat komitmennya dalam mencapai tujuan global demi masa depan bumi yang lebih baik,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...