KLH Offset Emisi Penerbangan ke COP30 dengan Aksi Tanam Pohon

Ajeng Dwita Ayuningtyas
3 November 2025, 12:03
Menteri LH Hanif Faisol menanam pohon
Kementerian LH
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) melakukan aksi tanam pohon untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari penerbangan delegasi ke COP30 di Brasil.

 

 

Penanaman pohon dilakukan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dilakukan untuk mengimbangi emisi penerbangan jarak jauh sekaligus memperkuat ketahanan ekologi dan ekonomi masyarakat.

 

Perjalanan dari Jakarta ke São Paulo menempuh jarak sekitar 16.000 km yang menghasilkan emisi kurang lebih 2,6 ton CO2e per orang. Dengan penanaman berkelanjutan, setiap pohon dewasa berkontribusi menyerap rata-rata 30-50 kg CO2 per tahun. Aksi ini dinilai akan menghasilkan penyerapan signifikan dari waktu ke waktu, jika dilakukan konsisten.

 

“Gerakan ini menunjukkan bahwa setiap langkah diplomasi internasional yang kita tempuh selalu diiringi dengan aksi nyata dalam negeri. Inilah makna sejati dari Think Globally Act Locally,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dalam keterangan tertulis dikutip Senin (3/11). 

 

Aksi tersebut melibatkan kementerian/lembaga terkait, mitra pembangunan, dunia usaha, akademisi, pemerhati lingkungan, serta kelompok masyarakat setempat. KLH/BPLH mengklaim aksi ini sebagai kolaborasi pentaheliks yang menjadi fondasi transisi menuju pembangunan rendah karbon.

 

“Keberhasilan agenda iklim tidak berhenti pada dokumen dan forum internasional, melainkan tercermin dari kesinambungan aksi di lapangan. Karena itu, KLH/BPLH mendorong agar penanaman pohon menjadi bagian dari setiap agenda perjalanan dinas,” tambah Hanif.

 

KHDTK Sukamakmur memiliki lanskap berkontur miring serta rawan erosi dan longsor. KLH/BPLH menanam multi-purpose tree species seperti durian, alpukat, mangga, dan jambu di lokasi tersebut. Jenis-jenis pohon ini dapat memperkuat perlindungan tanah dan air, memperbaiki kesuburan tanah, mendukung mitigasi perubahan iklim, serta membuka peluang nilai tambah ekonomi bagi warga. 

 

Selain untuk menurunkan emisi, penanaman ini sekaligus bentuk adaptasi mengurangi risiko bencana. Selaras dengan target rehabilitasi lahan kritis, pengelolaan hutan lestari, dan peningkatan kesejahteraan lokal.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ajeng Dwita Ayuningtyas

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...