IDB Terbitkan Obligasi Amazonia Pertama Senilai Rp 1,67 Triliun
Inter-American Development Bank (IDB) menerbitkan Obligasi Amazonia pertama dengan nilai emisi US$ 100 juta atau Rp 1,67 triliun. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk mengatasi deforestasi dan mendukung ekonomi komunitas lokal.
IDB berharap negara-negara Amerika Latin, seperti Brasil, menyusul langkah bank pembangunan tersebut untuk menerbitkan obligasi serupa.
Presiden IDB Ilan Goldfajn mengatakan kepada Reuters bahwa obligasi dengan tenor lima tahun itu menawarkan kupon 3,8% per tahun. Penerbitan Obligasi Amazonia ini menandai dimulainya rencana IDB untuk mencari pendanaan berkelanjutan senilai hingga US$ 1 miliar atau Rp 16,7 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Goldfajn menyatakan pemerintah Brasil akan menerbitkan obligasi serupa di bawah kerangka kerja yang dikembangkan IDB bersama Bank Dunia tersebut.
Kementerian Keuangan Brasil mengatakan sedang mengkaji atau mengevaluasi penerbitan Obligasi Amazonia. Kemenkeu Brasil menerbitkan obligasi berkelanjutan pertama negara tersebut pada tahun 2023.
Brasil, Kolombia, dan Peru termasuk di antara negara-negara yang bekerja untuk melindungi lebih dari 6 juta kilometer persegi hutan hujan Amazon. Hutan hujan terbesar di dunia itu menjadi rumah bagi lebih dari 10% spesies yang diketahui di planet ini.
"Penerbitan Obligasi Amazonia ini merupakan bagian dari paket inisiatif IDB untuk mendorong keuangan berkelanjutan menjelang KTT Iklim COP30 pekan depan," kata Goldfajn, seperti dikutip Reuters.
Sekitar US$ 3 miliar dari paket inisiatif itu akan dialokasikan ke fasilitas lindung nilai mata uang yang ditawarkan kepada Brasil melalui kontrak derivatif dengan bank sentral.
Lindung nilai mata uang, yang masuk dalam program Eco Invest itu, bertujuan menarik modal asing untuk proyek-proyek berkelanjutan jangka panjang. Namun, Goldfajn menilai program ini masih membutuhkan waktu untuk mengatasi hambatan teknis.
Perjanjian ISDA kini dijadwalkan akan ditandatangani minggu depan dan akan memanfaatkan peringkat kredit triple-A IDB untuk menyediakan opsi lindung nilai jangka panjang dengan biaya lebih rendah terhadap fluktuasi mata uang lokal.
Mata uang Brasil, real, terdepresiasi lebih dari 20% nilainya pada 2024. Sepanjang tahun ini, real telah menguat lebih dari 13%.
Akses Pendanan Diperluas
Sebagai bagian dari pengumuman COP30, pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva diperkirakan akan mengumumkan lelang Eco Invest keempat. Pendanaan dari Eco Invest keempat ini akan digunakan untuk proyek bioekonomi Amazon dan infrastruktur pariwisata berbasis alam.
"IDB juga akan berusaha memperluas akses pembiayaan bagi kota-kota regional melalui program Amazonia Forever agar mereka dapat meningkatkan ketahanan terhadap banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan," kata Goldfajn.
Ia menambahkan, proyek ini dikembangkan bersama mitra Nordik yang memberikan jaminan untuk memfasilitasi pinjaman.
“Ketika membicarakan Amazon di luar negeri, orang hanya memikirkan hutan. Selama bertahun-tahun, pandangan sempit itu berfokus pada deforestasi," kata Goldfajn.
Pendekatan tersebut akan berubah menjadi lebih holistik jika IDB mendukung masyarakat dengan pekerjaan, penghasilan, dan kondisi hidup yang berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat hidup damai di hutan Amazon.
