Deklarasi Informasi Berintegritas Jadi Bagian Penting dalam Perubahan Iklim

Hari Widowati
13 November 2025, 17:51
perubahan iklim, COP30, informasi berintegritas
COP30 Brasil Amazonia/Rafa Neddermeyer
Perhelatan Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP30 yang berlangsung di Kota Belem, Brasil juga meluncurkan Inisiatif Global untuk Integritas Informasi mengenai Perubahan Iklim. Inisiatif ini diluncurkan untuk melawan hoaks mengenai perubahan iklim.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) COP30 yang berlangsung di Kota Belem, Brasil menghasilkan Deklarasi Informasi Berintegritas tentang Perubahan Iklim, pada Rabu (12/11).

Inisiatif ini menetapkan komitmen internasional bersama untuk memerangi misinformasi iklim dan mempromosikan informasi yang akurat dan berbasis bukti tentang isu-isu iklim. Ini adalah pertama kalinya topik integritas informasi dimasukkan dalam Agenda Aksi COP.

Dalam pidato pembukaannya di konferensi tersebut, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menekankan pentingnya memerangi penyangkalan. Ia menyebut di era disinformasi, para pengabur informasi tidak hanya menolak bukti ilmiah tetapi juga kemajuan multilateralisme.

"Mereka mengendalikan algoritma, menebar kebencian, dan menyebarkan ketakutan. Mereka menyerang institusi, sains, dan universitas. Sudah saatnya untuk sekali lagi mengalahkan para penyangkal,” ujar Presiden Lula, seperti dikutip COP30.br.

Dokumen tersebut menyerukan kepada negara-negara pendukung untuk mempromosikan integritas informasi terkait perubahan iklim di tingkat internasional, nasional, dan lokal, sesuai dengan hukum hak asasi manusia internasional dan prinsip-prinsip Perjanjian Paris. Deklarasi ini telah didukung oleh 12 negara: Brasil, Kanada, Chile, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Spanyol, Swedia, Uruguay, Belanda, dan Belgia.

CEO COP30 Ana Toni mengatakan tidak ada kebenaran tanpa integritas informasi. "Ini adalah COP Kebenaran. Karena itu, integritas informasi adalah topik fundamental yang harus kita bahas bersama untuk melindungi integritas informasi," ujarnya.

João Brant, Sekretaris Kebijakan Digital Sekretariat Komunikasi Sosial Kepresidenan Republik Brasil, mengingatkan ini adalah pertama kalinya isu ini dibahas dalam proses COP.

"Ini merupakan pencapaian besar oleh banyak organisasi nasional dan internasional, pemerintah, masyarakat sipil, dan peneliti akademis yang, bersama dengan UNESCO, Komite PBB, dan semua mitra, telah meluncurkan Inisiatif Global untuk Integritas Informasi tentang Perubahan Iklim ini," ujar Brant.

Langkah Konkret untuk Hadapi Misinformasi

Dokumen ini menyerukan kepada pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan donor untuk mengambil langkah-langkah konkret guna mengatasi dampak yang semakin besar dari misinformasi. Informasi palsu, penyangkalan, dan serangan yang disengaja terhadap jurnalis, advokat, ilmuwan, dan peneliti lingkungan merupakan tindakan yang melemahkan upaya iklim dan membahayakan stabilitas masyarakat.

Menurut Charlotte Scaddan, Penasihat Senior Integritas Informasi PBB, COP30 merupakan kesempatan terbesar untuk membahas isu tersebut. "Deklarasi yang kami luncurkan hari ini tentang integritas informasi dan perubahan iklim menandai momen yang berpotensi menentukan untuk menetapkan topik ini sebagai area sentral aksi iklim," ujarnya.

Deklarasi tersebut menekankan bahwa memobilisasi semua sektor masyarakat membutuhkan akses terhadap informasi yang konsisten, andal, akurat, dan berbasis bukti tentang perubahan iklim. Deklarasi ini juga menggarisbawahi perlunya meningkatkan kesadaran, mendorong partisipasi publik, memungkinkan akuntabilitas, dan membangun kepercayaan publik terhadap kebijakan dan tindakan iklim yang mendesak.

Global Fund Mendukung Proyek-Proyek Pertama

Upaya untuk memerangi misinformasi mengenai perubahan iklim juga dilakukan lewat Global Fund for Information Integrity for Climate Change. Sejak diluncurkan pada Juni 2025, Global Fund for Information Integrity on Climate Change telah menerima 447 proposal proyek dari hampir 100 negara. Dengan pendanaan awal sebesar US$ 1 juta (Rp 16,72 miliar) dari Pemerintah Brasil, Global Fund telah mulai mendukung putaran pertama proyek-proyeknya di beberapa benua. Hampir dua pertiga proposal yang memenuhi syarat berasal dari negara-negara berkembang.

Deklarasi ini mengakui peran sentral Inisiatif Global dalam memperkuat kerja sama internasional untuk menegakkan integritas informasi terkait iklim. Deklarasi ini juga mengajak para donor untuk berkontribusi kepada Global Fund dan mendukung proyek-proyek yang memajukan integritas informasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...