Mayoritas Kebakaran di Kalimantan dan Sumatra Berkaitan dengan Aktivitas Manusia

Image title
16 Desember 2025, 17:54
kebakaran, kebakaran hutan dan lahan, lahan gambut
ANTARA FOTO/Hadly V/Lmo/nym.
Petugas Manggala Agni Sumatera IV Daops Pekanbaru melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Minggu (20/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Data MapBiomas Indonesia Fire mengungkapkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tidak hanya terkonsentrasi di Kalimantan dan Sumatra, tetapi juga erat bersinggungan dengan wilayah yang mengalami aktivitas manusia.

Pola ini terlihat jelas ketika kebakaran dianalisis berdasarkan jenis tutupan lahan serta kedekatannya dengan aktivitas antropogenik.

Koordinator Teknis MapBiomas Fire Indonesia, Sesilia Maharani Putri, menyatakan temuan ini memperlihatkan keterkaitan kuat antara kebakaran dan perubahan bentang alam akibat aktivitas manusia.

“Kalau dilihat lagi lebih rinci, ternyata area-area di Kalimantan dan Sumatra itu erat kaitannya dengan area yang kebakaran itu bersinggungan dengan area yang terjadi aktivitas manusia,” ujar Sesilia dalam peluncuran MapBiomas Fire Indonesia 2.0, Selasa (16/12).

Menurutnya, kebakaran kerap terjadi di kawasan yang digunakan atau terdampak oleh pembukaan lahan, termasuk perkebunan sawit, kebun kayu, serta area pertanian lainnya. 

Data MapBiomas menunjukkan bahwa di Kalimantan, Sumatra, dan Jawa, sekitar 51% kebakaran terjadi di wilayah yang bersinggungan langsung dengan aktivitas manusia.

“Jadi, misalkan pembukaan lahan atau ada kebakaran di (lahan) sawit atau kebakaran di kebun kayu atau kebakaran di area semisal agrikultur,” katanya.

Berdasarkan klasifikasi tutupan lahan, kebakaran di Indonesia secara umum paling banyak terjadi pada kelas tumbuhan non-hutan. Kategori ini mencakup area gambut tidak bervegetasi, savana, hutan rawa, serta semak belukar. 

“Artinya, daerah-daerah yang memang secara alaminya rentan terhadap kebakaran,” ujar Sesilia.

Sementara itu, di wilayah Bali–Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku, MapBiomas mencatat sekitar 91% kebakaran terjadi di kelas tutupan alami. Pola ini menunjukkan karakter kebakaran yang berbeda dibandingkan Kalimantan dan Sumatra, yang lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia.

Kebakaran Lahan Gambut Banyak Terjadi di Sumatra dan Kalimantan

Analisis lebih lanjut juga dilakukan dengan memisahkan kebakaran berdasarkan jenis tanah, yakni lahan gambut dan tanah mineral. Dari sisi proporsi nasional, sekitar 40% kebakaran di Indonesia terjadi di lahan gambut, atau setara dengan sekitar 3,8 juta hektare dari total akumulasi kebakaran.

“Kalau secara proporsi total, hanya 40% kebakaran Indonesia itu ternyata terjadi di gambut,” kata Sesilia.

Namun, ketika ditinjau lebih rinci per wilayah, Kalimantan dan Sumatra menunjukkan pola yang berbeda. Di kedua pulau tersebut, mayoritas kebakaran justru terjadi di kawasan gambut, dan luasnya lebih besar dibandingkan kebakaran di tanah mineral.

Sebaran spasial MapBiomas Fire juga memperlihatkan konsentrasi kebakaran gambut yang kuat di Kalimantan dan Sumatra, sementara wilayah lain seperti Jawa, Bali–Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua didominasi oleh kebakaran di tanah mineral.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...