Sri Mulyani Minta PLN Pakai PMN Rp 5 Triliun untuk Energi Terbarukan
PT Perusahaan Listrik Negara mengantongi suntikan modal dari pemerintah pada tahun ini sebesar Rp 5 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta BUMN energi ini memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara tersebut untuk mengembangkan energi terbarukan.
"Ini akan memberikan disiplin bagi PLN agar dapat menggunakan uang pemerintah untuk strategi yang paling penting dan lebih banyak untuk tujuan masa depan," kata Sri Mulyani dalam acara PLN Go Green, Senin (2/11).
Sri Mulyani menekankan, Indonesia menargetkan peningkatan kontribusi energi terbarukan menjadi 23% atau 45 gigawatt dalam bauran energi nasional pada 2025. Namun hingga tahun lalu, energi terbarukan yang dikelola Indonesia baru mencapai 9,15% Dari total tersebut, sektor kelistrikan hanya menyumbang 11%.
Indonesia memiliki potensi 442 gigawatt energi terbarukan. Namun, baru digunakan sebesar 10,4 gigawatt atau 2,4%. "Jadi pasti ada lebih banyak dan perlu diubah agar potensi yang sangat besar tersebut dapat digunakan," ujarnya.
Selain itu, Bendahara Negara mengatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 42% dengan dukungan internasional. Dengan demikian, sektor kelistrikan memiliki peran yang sangat penting dalam usaha bauran energi terbarukan.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini berkomitmen akan terus meningkatkan program energi terbarukan. Haltersebut agar pasokan listrik yang diberikan tak hanya berkualitas tinggi namun berkelanjutan bagi masyarakat. "Kami akan mendorong ini untuk melindungi generasi masa depan," kata Zulkifli dalam kesempatan yang sama.
Menurut dia, PLN telah memperlihatkan kemajuan dalam meningkatkan tujuan keberlanjutan. Pada 2019, terdapat tambahan 463 megawatt pembangkit energi terbarukan, 60% lebih besar dari target yang ditetapkan.
PLN juga telah memasang lebih dari 160 PLTS Komunal kepada masyarakat di NTT dan Papua untuk memasok listrik di daerah terpencil. Program yang mendukung kelistrikan daerah terpencil, terluar dan tertinggal juga terus dilakukan, termasuk Program Listrik Desa untuk elektrifikasi pedesaan dan penyediaan sambungan listrik gratis ke lebih dari 48 ribu rumah tangga. PLN juga menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan mencapai Rp 275 miliar sepanjang tahun lalu.
Sebelumnya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa PMN dalam Program Ekonomi Nasional telah mulai mengalir ke sektor riil. PLN sendiri disuntik Rp 5 triliun dengan PP Nomor 37 tahun 2020. Dari dana tersebut, PLN sudah mulai mendanai listrik di pedesaan.
Selain PLN, ada lima BUMN lainnya yang telah mendapat dana segar, yakni PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Geo Dipa Energi,. Kemudian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Hutama Karya.
SMF mendapatkan PMN sebesar Rp 1,75 triliun yang diberikan pada Agustus 2020 lalu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2020. Sementara LPEI mendapat Rp 5 triliun pada pertengahan Agustus 2020 sesuai PP Nomor 40 tahun 2020. "LPEI mendapatkan dua kali sebesar Rp 4 triliun dan Rp 1 triliun," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan IV 2020, Selasa (27/10).
Selanjutnya, Geo Dipa Energi menerima Rp 700 miliar pada 15 Oktober 2020 dalam PP Nomor 52 tahun 2020. PT PNM mendapatkan Rp 1 triiun pada akhir Juli 2020 sesuai PP Nomor 31 tahun 2020. Terakhir, Hutama Karya diberikan Rp 3,5 triliun pada 29 Juli 2002 melalui PP nomor 32 tahun 2020.