PLN Luncurkan Aplikasi Charge.IN Untuk Pengguna Kendaraan Listrik
PLN meluncurkan Charge.IN untuk pengguna kendaraan listrik. Aplikasi ini ditujukan untuk mendukung ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan Charge.IN dapat digunakan di seluruh Indonesia. "Sehingga kebutuhan operasional pengisian daya kendaraan listrik akan terpenuhi,” ujarnya berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (29/1).
Dia mendorong perusahaan setrum negara itu menjadi lokomotif pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). “PLN juga harus terus mengembangkan kemudahan layanan dan fasilitas bagi masyarakat,” kata Budi.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan PLN mendapat penugasan sebagai ujung tombak penyediaan infrastruktur pengisian kendaraan listrik. Target pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU mencapai 24.720 unit untuk sepuluh tahun ke depan.
Charge.IN, menurut Rida, hadir untuk memudahkan para pemilik kendaraan listrik ketika mengisi daya. Selain itu, aplikasinya dapat menunjukkan lokasi SPKLU terdekat. “Hal ini tentu dapat mendorong masyarakat beralih memakai kendaraan listrik,” ucapnya. Pengguna kendaraan listrik dapat mengunduh Charge.IN melalui Google Play Store.
Guna memastikan kesiapan aplikasi ini, Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo telah melakukan simulasi pengisian daya mobil listrik di SPKLU PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya). Ia menyebut aplikasinya berfungsi dengan baik.
PLN juga memberikan stimulus keringanan tambah daya, pasang baru, tarif listrik, dan rekening minimum untuk pengguna kendaraan listrik yang mengisi daya dari rumah. “Stimulus ini juga untuk badan usaha SPKLU dan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU),” ujarnya.
PLN Bangun 60 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
PLN bersiap menghadapi era mobil listrik dengan menyiapkan infrastruktur pendukungnya. Perusahaan menargetkan membangun 60 SPKLU pada 2021 dengan investasi sekitar Rp 400 juta per unit.
Darmawan mengatakan PLN tak hanya membangun charging station untuk umum, tapi juga menyiapkan alat pengisian daya di rumah rumah pelanggan. Perusahaan juga bakal memberikan diskon 30% bagi pelanggan yang mengisi daya kendaraan listrik di malam hari. "Karena apa, pembangkit kami kalau siang hari itu kerja keras, tapi kalau malam hari nganggur," ujarnya beberapa waktu lalu.
Stasiun pengisian kendaraan untuk umum nantinya akan dibangun menjadi satu sarana terpadu. Selain untuk tempat pengisian daya, SPKLU akan didesain khusus sehingga membuat nyaman, seperti dalam bentuk kafe dengan menyediakan jaringan internet. "Ini akan menjadi lifestyle di masa mendatang. Mobil BBM menjadi suatu tren masa lalu,," ujar Darmawan.
Penggunaan mobil listrik sudah teruji ramah lingkungan karena penggunaannya menghasilkan separuh dari emisi karbondioksida (CO2) yang dihasilkan mobil berbahan bensin. Setiap penggunaan 1 liter bensin dapat menghasilkan CO2 sebesar 2,4 kilogram. "Itu sejajar dengan 1,3 kilowatt hour (kWh) listrik yang menghasilkan 1,2 kg karbondioksida," kata dia.