Pertamina NRE Gandeng Krakatau Steel dan IGNIS Siapkan Hydrogen Plant
PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) menggandeng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dan IGNIS Energy Holding dalam pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia. Kerjasama ditandai dengan penandatanganan joint study agreement (JSA) tentang Pengembangan Blue & Green Hydrogen serta Energi baru & Terbarukan di Wilayah Industri Krakatau Steel pada acara G20 State-Owned Enterprises International Conference di Nusa Dua, Bali Selasa (18/10).
Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan antusiasme perusahaan untuk bekerja sama dengan Krakatau Steel mengkaji pengembangan green industrial port melalui penyediaan energi terbarukan. Pertamina melihat ada beberapa potensi energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan seperti energi angin, PLTS, serta hidregen.
“Kami juga menyambut baik kolaborasi dengan IGNIS dalam pengembangannya. Kami berharap dari studi bersama ini akan berlanjut dengan tahapan-tahapan yang lebih konkret,” jelas Dannif.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan penandatanganan PSB merupakan tahap awal penjajakan terkait potensi produksi blue & green hydrogen untuk kawasan industri. Menurut Silmi penyediaan energi bersih dan potensi kerja sama lainnya yang dapat melibatkan Krakatau Steel dan Group.
Lebih jauh ia mengatakan studi kelayakan akan dilakukan setelah terbentuknya tim gabungan PSB. Setelah itu KRAS akan segera menyusun roadmap pengembangan EBT di Kawasan Industri Krakatau Steel dengan melibatkan para ahli.
“Saya yakin pengembangan EBT di Kawasan Industri Krakatau Steel akan menjadi sebuah nilai tambah bagi Krakatau Steel dan Group yang mengusung pengembangan Green Steel untuk ke depannya,” ujar Silmy.
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro, Purwono Widodo selaku Direktur Pengembangan Usaha mewakili Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan Antonio Sieira Mucientes selaku Chief Executive Officer IGNIS Energy Holdings. Kegiatan juga disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury serta Direktur Strategi, Portfolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina A.Salyadi Dariah Saputra.
Usai penandatangan kerjasama, ketiga entitas akan bersama-sama menyusun uji kelayakan untuk membangun blue/green hydrogen plant di wilayah industri Krakatau Steel. Pembangkit itu akan terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai dan PLTS.
Pengembangan blue/green hydrogen plant tersebut diperkirakan akan memproduksi listrik hingga 500 MWp – 1,5 GWp. Sedangkan potensi penyimpanan CO2 sebesar 61 Million Metric Ton.
Dannif mengatakan dalam pengembangan nantinya Pertamina NRE akan mengimplementasikan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam aktivitas bisnisnya. Pertamina NRE juga akan mendukung penuh pencapaian target nasional net zero emission tahun 2060.