PTPN Bangun Pabrik FAME untuk Biodiesel di KEK Sei Mangkei Mulai 2025
Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN) berencana membangun pabrik fatty acid methyl ester atau FAME produk turunan minyak kelapa sawit dengan kapasitas produksi 450.000 ton per tahun. Pabrik yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara itu ditargetkan beroperasi pada Januari 2025.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategi Hilir PTPN III, Leonardo Alexander Renatus Pane, mengatakan progres pembangunan pabrik saat ini masih melaksanakan tender kontraktor rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC).
"Sekarang masih proses tender kontraktor EPC, dan harapannya oktober tahun ini bisa groundbreaking," kata Leo saat ditemui usai agenda Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Jakarta pada Kamis (7/9).
FAME merupakan minyak nabati turunan dari minyak sawit mentah yang mengandung asam lemak dengan kadar 61-62%. Karakteristik fisik dari FAME mirip dengan bahan bakar fosil dan juga punya kandungan fisik yang mirip dengan dengan diesel konvensional.
Separuh FAME dari pabrik tersebut nantinya bakal menjadi bahan baku produksi biodiesel untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi atau biosolar milik PT Pertamina. "Nanti 50:50, untuk mandatori dan sisanya ekspor. Nanti keputusannya ada di Kementerian ESDM," ujar Leo.
Pemerintah telah mengimplementasikan program biodiesel 35 atau B35 mulai Februari 2023. Ini merupakan langkah pemerintah untuk menekan impor solar dan mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia.
Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, mengatakan total alokasi biodiesel untuk program B35 di tahun 2023 diperkirakan mencapai 13,15 juta kiloliter (KL). Adapun B35 adalah mencampur biodiesel dari FAME minyak kelapa sawit sebesar 35% ke dalam komposisi BBM solar.