Kendaraan Listrik Tumbuh Pesat, Puncak Permintaan BBM Akan Lebih Cepat

Tia Dwitiani Komalasari
6 Desember 2023, 16:03
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat dalam acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat dalam acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).

Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir dekade ini. Puncak penggunaan BBM tersebut lebih cepat karena didorong oleh pesatnya pertumbuhan armada kendaraan listrik.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan konsumsi minyak dunia akan mencapai puncaknya pada akhir dekade ini sebesar 103 juta barel per hari. Lembaga yang berbasis di Paris tersebut merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari 29 negara industri.

“Hal yang mengubah keadaan adalah dukungan kebijakan terhadap peralihan ke elektrifikasi yang secara substansial mengurangi permintaan minyak dari sektor transportasi, yang telah menjadi pendorong utama pertumbuhan permintaan minyak global,” kata Apostolos Petropoulos, pemodel energi di IEA seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/12).

Raksasa minyak BP telah memajukan proyeksi puncak permintaan minyak globalnya. Sementara dua pengguna minyak terbesar di dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok, telah menaikkan kembali perkiraan konsumsi domestik mereka.

IEA menyatakan, transportasi menyumbang sekitar 60% permintaan minyak dunia. Amerika Serikat menyumbang sekitar 10% dari jumlah tersebut.

Penjualan Kendaraan Listrik Tumbuh Pesat

Jumlah permintaan minyak dunia diperkirakan akan turun karena IEA memprediksi kendaraan listrik akan mengurangi sekitar 5 juta barel per hari permintaan minyak dunia pada 2030.

IEA memperkirakan penjualan kendaraan listrik global kini mencapai sekitar 13% dari seluruh penjualan kendaraan. Angka tersebut kemungkinan akan meningkat menjadi antara 40%-45% pada akhir dekade ini.

Pesatnya pertumbuhan kendaraan listrik ini berkat perpaduan antara standar efisiensi yang semakin ketat dan subsidi yang diperkenalkan oleh berbagai pemerintah di seluruh dunia sejak Perjanjian Paris tahun 2015 . Perjanjian itu dibuat untuk menjaga pemanasan global pada kisaran 1,5 derajat celcius di atas suhu pra-industri.

Misalnya saja pemerintah AS yang tahun lalu baru menerapkan langkah-langkah subsidi terbaru dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS. Subsidi tersebut termasuk kredit pajak sebesar US$ 7.500 untuk pembelian kendaraan listrik baru.

Meskipun angka tersebut besar, IEA mengatakan penjualan kendaraan listrik harus lebih tinggi yaitu mencapai sekitar 70% dari pasar pada 2030. Hal itu untuk menjaga target Perjanjian Paris dalam membatasi pemanasan.

Persaingan AS dan Cina

Menurut data terbaru situs teknologi ramah lingkunganCleanTechnica, Cina mendominasi daftar mobil listrik terlaris global sepanjang September 2023. Tercatat, 8 dari 10 mobil listrik buatan BYD Automotive dan GAC Group menguasai daftar mobil listrik dengan penjualan terbesar global pada periode tersebut.

Clean Technica mencatat, penjualan mobil listrik global sepanjang September 2023 telah mencapai 1,29 juta unit, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

 Tesla Model Y masih bertengger daftar mobil listrik terlaris di dunia per September 2023 dengan penjualan sebanyak 121.258 unit. Saudaranya, Tesla Model 3 turun ke posisi delapan dari periode bulan sebelumnya dengan penjualan sebesar 26.058 unit.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...