Pangsa Energi Nuklir Capai Titik Terendah Sejak 1980-an

Nadya Zahira
8 Desember 2023, 12:39
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN
123rf.com/Vaclav Volrab
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN

Laporan Industri terbaru menunjukkan bahwa produksi listrik global dari energi nuklir turun sebesar 4% pada tahun ini. Penurunan ini sudah berlansung dari tahun 2021. Bahkan, pangsa teknologi nuklir dalam pembangkitan listrik bruto turun ke level terendah sejak tahun 1980-an.

Berdasarkan laporan tahunan dari World Nuclear Industry Status Report (WNISR), energi nuklir menghasilkan 2.546 terawatt-jam (TWh) listrik di seluruh dunia pada tahun lalu, menyumbang 9,2% dari total produksi listrik bruto.

Para pendukung nuklir mengatakan, sebagai sumber tenaga rendah karbon, nuklir dapat menjadi sangat penting dalam membantu negara-negara memenuhi target net zero emission (NZE) atau energi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat. 

Namun, beberapa pembangkit listrik di seluruh dunia telah mencapai akhir masa pakainya dan banyak pembangkit listrik yang baru mengalami penundaan. Adapun tenaga nuklir terbanyak di dunia dihasilkan di Amerika Serikat, diikuti oleh Cina. 

WNISR menyampaikan, energi nuklir telah mendapatkan kembali popularitasnya baru-baru ini ketika negara-negara mencari sumber daya rendah karbon untuk bisa mencapai target NZE tersebut. Tetapi, masih terdapat sejumlah kendala dalam penggunaannya seperti, pembangunannya dibutuhkan waktu yang cukup lama, hingga biaya yang tinggi. 

Laporan WNISR juga menyebut pada pertengahan tahun 2023, total 407 reaktor beroperasi di 32 negara. Angka ini empat unit lebih sedikit dari tahun sebelumnya dan 31 di bawah puncaknya pada tahun 2002 yang mencapai 438 reaktor. 

“Lambatnya kemajuan konstruksi telah meningkatkan usia rata-rata reaktor menjadi 31,4 tahun pada akhir 2022, naik dari 31 tahun pada pertengahan 2022,” kata laporan itu, dikutip dari Reuters, Jumat (8/12). 

Sekitar 58 reaktor yang mewakili 58,6 gigawatt (GW) kapasitas tambahan sedang dalam tahap konstruksi pada pertengahan 2023. Kemudian pada 2022 terdapat lima reaktor yang dibangun, dan reaktor tersebut dibangun di Asia atau Eropa Timur. Namun, lebih dari separuhnya mengalami penundaan selama bertahun-tahun. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...