ESDM Ungkap 6 Tantangan Produksi Bioavtur di RI, Termasuk Sertifikasi

Tia Dwitiani Komalasari
13 Desember 2023, 17:24
Produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dikembangkan oleh PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap.
Dok. Pertamina
Produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dikembangkan oleh PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap.

Pengembangan bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) memiliki potensi yang tinggi di Indonesia. Namun demikian, pengembangan bioavtur tersebut memiliki sejumlah tantangan.

Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Edi Wibowo, mengatakan bioavtur memiliki permintaan domestik dan pasar internasional yang tinggi. Selain itu, Indonesia memiliki potensi dan alternatif bahan baku domestik di dalam negeri.

"Pengembangan bioavtur juga mendapat dukungan kebijakan pemerintah dan global untuk penggunaan SAF sebagai bahan bakar rendah karbon," kata Edi dalam Focus Group Discussion bertajuk "Biodiesel dan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan di Indonesia" yang digelar oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Rabu (13/12).

 Dia mengatakan, pemerintah berupaya mengembangkan peta jalan bioavtur untuk penerbangan komersial. Hal itu diharapkan dapat mendorong produksi bioavtur dalam skala industri dengan harga keekonomian yang terjangkau.

Tantangan Bioavtur

Namun demikian, pengembangan bioavtur memiliki sejumlah tantangan, yaitu:

1. Terbatasnya ketersediaan jumlah dan jenis bahan baku untuk produksi SAF

Bahan baku untuk bioavtur tersebut juga digunakan untuk bahan baku makanan dan industri lainnya seperti sawit dan tebu.

2. Biaya produksi bioavtur masih tinggi

Edi mengatakan, biaya produksi bioavtur perlu ditekan sehingga SAF layak secara ekonomi dan produksi dapat ditingkatkan secara signifikan.

3. Infrastruktur yang terbatas

Tantangan ketiga yaitu masih terbatasnya infrastruktur untuk produksi, penyimpanan, dan distribusi SAF.

4. Proses sertifikasi yang rumit

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...