Indonesia Ditargetkan Ekspor Hidrogen Hijau Mulai 2030

Rena Laila Wuri
4 Januari 2024, 14:02
Pekerja mengecek tabung yang berisikan hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (20/11/2023).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.
Pekerja mengecek tabung yang berisikan hidrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (20/11/2023).
Button AI Summarize

Indonesia ditargetkan dapat memulai ekspor hidrogen hijau atau hidrogen rendah karbon mulai 2030. Hidrogen hijau diprediksi menjadi salah satu komoditas unggulan di masa mendatang.

Hal itu tercantum dalam kajian Strategi Hidrogen Nasional yang disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Berdasarkan kajian tersebut potensi hidrogen hijau Indonesia bisa mencapai 185.101 Gigawatt hours (GWh) pada 2060. Potensi terbesar ada di Nusa Tenggara mencapai 16.572 Gwh, Sumatera Selatan 14.384 GWh dan Riau 14.402 GWh.

"Indonesia juga memiliki potensi permintaan hidrogen yang besar, mencakup berbagai sektor, termasuk listrik, transportasi, industri, kilang, dan gas kota," tulis laporan Kementerian ESDM  dikutip Kamis (4/1).

Kajian tersebut juga mengungkapkan Indonesia diproyeksi siap mengekspor hidrogen dan turunannya ke pasar global pada 2030. 

Berikut tahapan-tahapan  pengembangan pasar hidrogen di Indonesia,  diselaraskan dengan peta jalan net zero emission (NZE) 2060 dan mempertimbangkan berbagai aspek seperti pasar domestik, target pasar, serta kesiapan teknologi:

Tahap 1 (Saat ini hingga 2030)

Pada tahap ini, Indonesia akan menyusun kebijakan pasar hingga regulasi teknis untuk mendukung perkembangan hidrogen. Uji coba proyek pilot komersial untuk memproduksi hidrogen juga mulai dilakukan.

Tahap 2 (2030 hingga 2040)

Pada tahap kedua, hidrogen siap dipasarkan secara komersial. Hidrogen alam mulai dimanfaatkan untuk sektor transportasi domestik di wilayah Jawa dan Kalimantan.

Pada 2030, uji coba penetrasi pasar internasional akan dimulai oleh para produsen hidrogen domestik untuk keperluan ekspor. Di tahap ini, Indonesia akan mulai berpartisipasi dalam perdagangan global hidrogen dan komoditas turunannya.

Tahap 3 (2040 dan selanjutnya)

Pada tahap ketiga energi terbarukan akan semakin mendominasi sistem energi Indonesia. Tentunya ini akan membuat hidrogen semakin terjangkau dan mendorong pematangan industri dan pasar hidrogen domestik. 

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...