Joe Biden Gelontorkan Dana Hibah Rp 113 T untuk Program Energi Surya

Rena Laila Wuri
23 April 2024, 15:41
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
Button AI Summarize

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggelontorkan dana US$7 miliar atau setara dengan Rp 113 triliun (Kurs Rp 16.235 per dolar AS) dalam proyek energi surya secara nasional. Dana tersebut berfokus pada komunitas di daerah.

Biden mengatakan proyek yang didanai oleh program “solar for all" ini akan menciptakan 200.000 pekerjaan. Hal ini disebut sebagai aksi iklim bersejarah di AS. 

Program ini didanai oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang mengumpulkan dana US$369 miliar (Rp 5.993 triliun) tahun lalu. Menurut Biden, program ini dapat menguntungkan ratusan ribu keluarga berpenghasilan rendah, di mana mereka menghabiskan hingga 30% dari pendapatan mereka untuk energi.

“Hibah tersebut disalurkan di seluruh negeri dari negara bagian, wilayah, pemerintah suku hingga kotamadya untuk mengembangkan program yang disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang beruntung untuk mendapatkan keuntungan dari tenaga surya perumahan," kata Biden dikutip dari The Guardian, Selasa (23/4).

Ia mengatakan, dengan program “solar for all” ini  aka menyasar 900.000 rumah tangga untuk memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Selain itu, jutaan keluarga akan menghemat lebih dari US$400 (Rp 6,4 juta) dalam setahun untuk tagihan utilitas.

Dana hibah tersebut akan didistribusikan melalui hibah ke 60 organisasi pemohon di seluruh negeri. Hibah tersebut akan menghasilkan US$8 miliar (Rp 129 triliun) dalam penghematan tagihan listrik rumah tangga selama masa program.

Investasi Energi Bersih Meningkat

International Energy Agency (IEA) menyebut, investasi energi bersih secara global mulai meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan IEA mengestimasikan lebih dari US$1,4 triliun diinvestasikan pada 2022. Angka itu terhitung hampir tiga perempat dari pertumbuhan keseluruhan investasi energi.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...