Investasi Rp 200 T Sejak 2019, Ini Daftar Proyek Korsel di Indonesia

Mela Syaharani
3 Juli 2024, 14:58
investasi, korea, hilirisasi, korea selatan
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (ketiga kiri), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kedua kiri), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri), Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung (kedua kanan), Menteri Perdagangan, Investasi dan Energi Korea Selatan Inkyo Cheong (kanan) meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Button AI Summarize

Kementerian Investasi atau Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa investasi Korea Selatan di Indonesia dalam kurun waktu 2019 hingga 2023 mencapai US$ 14 miliar atau Rp 200 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa investasi Korea di Indonesia didominasi oleh proyek-proyek hilirisasi

“Investasi ini lebih banyak mengarah ke sektor hilirisasi. Bapak Presiden selalu memerintahkan kepada kami untuk melaksanakan program alih teknologi dan hilirisasi,” kata Bahlil dalam peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT HLI Green Power di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat pada Rabu, (3/7).

Bahlil merinci dua contoh investasi dengan total ratusan triliun tersebut. Pertama, investasi Lotte Chemical. Bahlil mengatakan investasi ini pertama kali diperintahkan oleh Jokowi saat kunjungan pemerintah ke beberapa tempat di Korea Selatan pada 2019.

Bahlil menyampaikan, proyek Lotte ini memiliki nilai investasi mencapai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 65,5 triliun dengan kurs yang berlaku saat ini. “Proyek ini ada di Cilegon yang 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Jadi bulan Maret 2025 itu sudah melakukan produksi,” ucapnya.

Dia juga mengucapkan kepastian proyek ini akan selesai semakin jelas setelah kedatangan Menteri Perdagangan Korea Selatan di Indonesia.

Investasi kedua yang disebut Bahlil adalah proyek hilirisasi pabrik kaca milik PT KCC Glass Indonesia di Batang, Jawa Tengah. “Ini akan mulai produksi Agustus tahun ini,” kata dia.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik PT HLI Green Power di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat pada Rabu, (3/7).

“Hari ini kita telah memulai babak baru dalam meletakkan tonggak komitmen kita untuk menjadi pemain global di ekosistem EV sel baterai dan kendaraan listrik,” kata Jokowi dalam acara peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat pada Rabu (2/7).

Melalui peresmian ini Jokowi optimistis Indonesia bisa masuk menjadi pemain global dalam rantai pasok kendaraan listrik. Terlebih, ini merupakan pabrik sel baterai EV yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara. “Dan saya yakin kompetisi dengan negara lain bisa kita menangkan” ucapnya.

Apalagi indonesia didukung oleh keberadaan sumber daya alam seperti mineral nikel, bauksit, tembaga yang melimpah. Selain itu indonesia juga memiliki smelter yang menghasilkan katoda dan prekursor yang masuk dalam komponen baterai kendaraan listrik.

“Kemudian pabriknya ada disini, terintegrasi dalam sebuah ekosistem untuk mobil listrik. Siapa yang bisa menghadang kita kalau kondisinya sangat kompetitif seperti itu,” kata dia.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...