DBS Salurkan Rp 808 M ke Permata Group untuk Pembiayaan Penjualan Biodiesel

Image title
6 Agustus 2024, 10:21
DBS dan Permata Group
DBS
Button AI Summarize

Bank DBS Indonesia menyalurkan fasilitas pembiayaan perdagangan (trade financing) senilai US$ 50 juta atau setara Rp 808 miliar (kurs Rp 16.195) kepada Permata Group.  Pembiayaan akan digunakan secara khusus untuk memperkuat operasi penjualan biodiesel.

Corporate Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Darma Lie, mengatakan inisiatif ini dilakukan sebagai komitmen untuk mendukung transisi energi dan mengakselerasi praktik industri rendah karbon. Adapun Fasilitas trade financing yang disediakan oleh Bank DBS Indonesia akan memberdayakan Permata Group untuk memperluas produksi biodiesel di refinery yang bersertifikat sesuai dengan RSPO Supply Chain Certification Standard.

"Hal ini juga sejalan dengan mandat pencampuran biodiesel (mandatory biodiesel blending mandate) yang semakin meningkat dari pemerintah Indonesia, serta memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat keamanan energi di Indonesia," ujar Kunardy dalam keterangan, Selasa (6/8).

Kunardy mengatakan, Biodiesel merupakan salah satu fondasi dari strategi transisi energi Indonesia, yang secara signifikan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

"Kami bangga bahwa pendanaan kami memainkan peran penting tidak hanya dalam mendukung Permata Group, tetapi juga dalam memajukan agenda keberlanjutan Indonesia," ujarnya,

Menurutnya, dengan meningkatnya kewajiban pencampuran Bahan Bakar Minyak dengan Bahan Bakar Nabati (BBN) maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk tetap mempertahankan pertumbuhan biodiesel di Indonesia.

"Sebagai penasihat yang dapat diandalkan dalam pembiayaan keberlanjutan, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk membimbing klien dan mitra kami menuju investasi yang berpengaruh dan bertanggung jawab," ucapnya.

Sementara itu, Finance Director Permata Group Andrew Luhur, mengatakan transisi ke biodiesel memainkan peran besar dalam perjalanan dekarbonisasi sektor energi.

"Kami berharap dengan meningkatkan produksi biodiesel kami yang didukung oleh fasilitas dari Bank DBS Indonesia, Permata Group dapat terus berkontribusi terhadap pertumbuhan industri biofuel Indonesia untuk mencapai tujuan ambisius ini,” ujar Andrew.

Ujicoba Biodiesel Pada Kereta

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba perdana penggunaan bahan bakar biodiesel B40 untuk moda transportasi kereta api. Uji coba dilakukan di Stasiun Lempuyangan, Kota Yogyakarta, Senin (22/7).

"Hari ini kita melakukan seremoni untuk 'kick off' implementasi B40 di sektor kereta api, di sektor transportasi darat," ujar Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi saat peluncuran.

Biodiesel B40 merupakan campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan 40 % bahan bakar nabati (BBN). Uji coba dilakukan untuk kereta api (KA) Bogowonto relasi Stasiun Lempuyangan, Kota Yogyakarta - Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Eniya mengatakan pemanfaatan B40 sebagai bahan bakar kereta api salah satunya bertujuan untuk efisiensi energi lantaran menghemat penggunaan solar.

Menurut dia, optimalisasi sumber daya di sektor nabati juga mampu mempercepat pengurangan defisit neraca perdagangan di Tanah Air.
Lebih jauh ia memperkirakan penggunaan B40 bakal menghemat devisa negara hingga kisaran 9 miliar dolar AS. Hal ini lantaran pemakaian B35 sejak 2023 disebutkan telah menekan devisa sampai Rp122 triliun.

Selain itu, Eniya mengatakan penggunaan energi alternatif itu diharapkan berkontribusi menurunkan emisi karbon dari sektor transportasi. Saat ini transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi karbon nomor dua setelah industri.

Eniya menjelaskan uji coba untuk sektor perkeretaapian akan berlanjut hingga hasilnya diperoleh pada Desember 2024. Adapun syarat minimum uji coba untuk sektor perkeretaapian membutuhkan waktu 1.200 jam perjalanan. Dengan asumsi waktu pulang-pergi (PP) KA dari Lempuyangan - Pasar Senen membutuhkan 22 jam maka diperlukan 50 kali PP atau sekitar dua bulan.

Kementerian ESDM memproyeksikan penggunaan B40 dapat diterapkan untuk seluruh jenis moda transportasi, termasuk berbagai alat berat. Setelah uji coba penggunaan B40 di sektor otomotif sukses pada 2023, tahun ini menyasar alat mesin pertanian (alsintan) dan sektor perkeretaapian.

Berikutnya, sektor pertambangan atau alat berat, serta alat perkapalan, dan pembangkit listrik. Dari seluruh sektor tersebut, kata Eniya, diperkirakan membutuhkan hingga 16 juta kiloliter B40.

Vice President of Logistics PT KAI Suryawan Putra Hia mendukung penuh uji coba tersebut. Ia berharap program ini disertai dengan pendampingan jangka panjang terkait dampak penggunaan B40 terhadap mesin kereta api.

Meski demikian, Suryawan optimistis penggunaan energi baru terbarukan itu tidak akan berdampak signifikan pada mesin. Dia menyebutkan selama ini konsumsi BBM kereta api mencapai 300 juta liter per tahun.

"Mudah-mudahan dengan energi baru terbarukan ini semuanya lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kita semua," ujar Suryawan.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...