PLN Dorong Transmisi Listrik ASEAN Saling Terhubung Seperti di Eropa

Image title
8 Agustus 2024, 16:47
Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan, PT PLN (Persero), Warsono, dalam acara Katadata Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).
Fauza/Katadata
Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan, PT PLN (Persero), Warsono, dalam acara Katadata Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).
Button AI Summarize

Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan, PT PLN (Persero), Warsono, mengatakan perusahaan berencana membangun transmisi listrik di Asia Tenggara (ASEAN) menjadi terhubung seperti transmisi di Eropa.

"Jadi memang kita akan nanti seperti di Eropa itu, di Eropa itu semua sistemnya akan terhubung dan ASEAN itu juga akan ada," ujar Warsono dalam dalam acara Katadata Sustainability Action For The Future Economy (SAFE) 2024 di Jakarta, Kamis (8/8).

Warsono mengatakan, cita-cita tersebut merupakan bonus dari upaya PLN dalam menyambungkan transmisi listrik energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.Pasalnya, terdapat ketidaksesuain lokasi antara sumber EBT dan permintaan listrik di Indonesia.

Dia mengatakan, sebanyak 70 persem permintaan listrik di Indonesia berasal dari pulau Jawa, sedangkan potensi EBT tersebar di beberapa pulau lainya. Dengan situasi tersebut, PLN akan membangun super grid atau jaringan transmisi listrik antar pulau di Indonesia untuk meningkatkan bauran EBT PLN.

"Jadi seluruh pulau itu nanti akan kita rangkai dalam satu sistem transmisi yang besar dari Jawa ke Sumatera, dari Kalimantan ke Jawa, kemudian dari Sumatera ke Batam, dan seterusnya dari Jawa ke Bali," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan super grid akan memaksimalkan potensi EBT di Indonesia sekaligus meningkatkan keandalan listrik. Dengan transisi energi, kebutuhan listrik akan merata dan sistem akan semakin kuat.

Pengembangan Super Grid

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin transisi energi global. Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari, mengatakan potensi itu dapat tercapai dengan pengembangan transisi super grid.

Super grid atau jaringan super adalah jaringan transmisi area luas yang umumnya lintas benua atau multinasional. Dengan adanya super grid, listrik yang dihasilkan oleh energi baru terbarukan dapat dikirim dari lokasi sumber yang umumya ada di luar Jawa, menuju pusat konsumsi di Jawa.

"Proyek interkoneksi Sumatra-Jawa, Kalimantan-Jawa dan Nusa Tenggara Bali bertujuan untuk mengevaluasi potensi energi terbarukan ke pusat beban, mendukung industri smelter, dan kawasan industri hidrogen hijau," ujar Ida pada Peluncuran Electricity Connect 2024 di Jakarta, Rabu (17/7).

Meski begitu, dia mengatakan, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi untuk menerapkan super grid. Tantangan tersebut adalah mengenai investasi yang besar, perencanaan matang, dan koordinasi antar pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan geografis dan juga teknologi yang ada.

Oleh sebab itu, peran serta investor, baik dari dalam maupun luar negeri, sangat diperlukan untuk membiayai infrastruktur super grid yang dibutuhkan.

"Pemerintah tentunya mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholder, seluruh pihak untuk mendukung pengembangan transmisi dan super grid di Indonesia," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...