Jelang International Sustainability Forum, Ini Tiga Fokus Pemerintah dan Kadin

Image title
20 Agustus 2024, 17:44
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani memberi penjelasan saat acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Permata Bank di Balroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3/10).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani memberi penjelasan saat acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Permata Bank di Balroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3/10).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Indonesia akan menyelenggarakan  International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada 4-6 September 2024.Dalam gelaran tersebut, Indonesia tidak hanya fokus pada tantangan pendanaan, namun juga lainnya seperti teknologi dan sumber daya manusia.

Wakil Ketua Umum, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta W. Kamdani, mengatakan aspek tekonologi merupakan hal penting dalam pengembangan industri energi baru terbarukan (EBT). Meski begitu, ia menilai salah satu tantangan utamanya adalah terkait ketepatan teknologi pembangkit EBT di negara lain dengan Indonesia.

"Kita disini mengedepankan aspek teknologi. Karena untuk renewable energy salah satu tantangan terbesar itu membawa teknologi yang tepat," ujar Shinta dalam Press Conference The Future of Energy Value Chanis in The Regional Low Carbon Economi Development, Selasa (20/8).

Oleh sebab itu, Shinta mengatakan, pemerintah dan Kadin akan tidak hanya akan fokus pada pendanaan pada gelaran International Sustainability Forum (ISF) 2024. Pemerintah dan Kadin akan aspek lain yaitu mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Pasalnya, SDM sangat penting untuk meningkatkan penerapan sumber daya EBT termasuk didalamnya energi surya.

"Jadi kita juga mau ada peningkatan skill di area ini," ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah juga berperan penting dalam meningkatkan pembangunan sumber daya EBT di Indonesia. Menurutnya, pemerintah harus mengeluarkan regulasi yang mampu mendorong percepatan terbangunnya energi terbarukan di Indonesia.

"Jadi kami disini juga berkolaborasi dengan semua pembangun kepentingan untuk membangun ekosistem yang lebih baik lagi untuk EBT," ungkapnya.

Ketua Kadin Net Zero Hub, Dharsono Hartono, mengatakan Indonesia membutuhkan kolaborasi secara kolektif semua pihak untuk memaksimalkan potensi energi baru terbarukan (EBT) . Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan seperti panas bumi dan energi surya yang cukup besar.

Ia menyebut, potensi sumber daya panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia dengan kapasitas sebesar 29 ribu megawatt (MW). Begitupun dengan potensi energi surya yang memiliki potensi hinngga 207 gigawatt (GW).

Dia mengatakan, investasi energi bersih di Asia Tenggara telah meunjukkan perubahan yang signifikan.

"Investasi dalam energi renewal di seluruh Asia Tenggara diperkirakan hingga 40 juta dolar pada tahun 2030, menunjukkan perubahan yang kuat kepada sumber energi yang lebih bersih," ucapnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...