Prabowo Perlu Turunkan Kapasitas PLTU 3 GW per Tahun untuk Bebas Batu Bara 2040

Image title
4 Desember 2024, 15:09
Sejumlah perahu nelayan bersandar di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (2/12/2024).
ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/tom.
Sejumlah perahu nelayan bersandar di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (2/12/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indonesia perlu menurunkan kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara (PLTU) sebesar 3 gigawatt (GW) per tahun, jika ingin bebas dari listrik batu bara pada 2040. Hal itu sesuai dengan target Presiden Prabowo yang ingin menghentikan semua PLTU batu bara dalam kurun waktu 15 tahun.

Perhitungan penurunan kapasitas PLTU tersebut tercantum dalam analisis terbaru Ember dengan judul "Pensiun Pembangkit Listrik Batu bara di Indonesia pada 2040 Membutuhkan Peningkatan EBT". Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa Indonesia perlu meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga 8 GW pada periode yang sama.

Analis Senior Kebijakan Ketenagalistrikan untuk Asia Tenggara Ember, Dinita Setyawati, Indonesia memerlukan peran sektor swasta yang lebih besar untuk dapat mengejar target pensiun dini PLTU. Indonesia juga membutuhkan adanya integrasi penyimpanan energi untuk memaksimalkan penggunaan tenaga surya, membentuk kerangka kerja peraturan yang komprehensif untuk pensiun dini PLTU, dan rencana diversifikasi ekonomi untuk provinsi-provinsi yang bergantung pada batu bara.

"Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatan konektivitas jaringan listrik, fleksibilitas PLTU yang lebih baik, dukungan keuangan, dan menyertakan batu bara di luar jaringan PLN (PLTU captive) ke dalam rencana pensiun dini PLTU," ujar Dinita dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (4/12).

Manajer Komunikasi Asia Ember, Rini Sucahyo, mengatakan ambisi Indonesia untuk memensiunkan PLTU pada 2040 adalah titik balik signifikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang memanfaatkan PLTU batubara terbesar kelima di dunia. Karena itu, Indonesia perlu mempercepat ekspansi energi terbarukan dan merumuskan kebijakan transisi yang adil.

"Ini adalah tantangan yang berat, namun merupakan peluang bagi Indonesia untuk mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan dan juga berpotensi mengubah penggunaan batu bara global,” ujar Rini.

Rini mengatakan, pensiun dini PLTU secara bertahap hingga 2040 akan memposisikan Indonesia untuk mencapai target iklim global 1,5C. Hal ini menandai sebuah langkah signifikan menuju masa depan yang berkelanjutan dan rendah karbon.

"Dengan melakukan transisi energi, Indonesia tidak hanya berkontribusi pada tujuan iklim global, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan memastikan kondisi iklim dan lingkungan yang lebih aman," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...