DEN Ungkap Sederet Persiapan Bangun Pembangkit Nuklir Pertama di Indonesia
Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan Indonesia serius untuk mengimplementasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Energi baru tersebut akan menggantikan pembangkit listrik berbasis fosil, seperti batubara.
Sekretaris Jendral DEN, Djoko Siswanto, mengatakan saat ini semua pihak, yang terkait dengan pembangunan nuklir, sedang bekerja untuk mempersiapkan PLTN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakulan beberapa studi tapak di Bangka Belitung dan Kalimantan Barat untuk pembangunan PLTN.
"Targetnya adalah pada tahap awal itu 250 megawatt (MW)," ujar Djoko saat ditemui di Jakarta Convention Centre, Selasa (10/12).
Djoko mengatakan, pemerintah bersama dengan DPR RI juga tengah menyiapkan aturan PLTN melalui Rancangan Undang-Undang Energi Baru Energi Terbarukan (RUU EBET) dan juga Revisi Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).
RUU EBET juga mencakup pendirian lembaga pengawas nuklir NEPIO. "Itu (Nepio) termasuk di dalam RUUEBT, dan juga kebijakan Energi Nasional untuk dibentuk yang namanya lembaga untuk melakukan implementasi energi nuklir ini," ujarnya.
Ia mengatakan, beberapa perusahaan nuklir internasional sudah masuk ke Indonesia untuk membangun PLTN. Salah satunya adalah dengan ditandatanganinya nota kesepakatan dengan perusahaan nuklir asal Amerika Serikat yaitu PT Thorcon Power Indonesia.
"Itu sudah berjalan, dan sebentar lagi selesai untuk kita sampaikan kepada pemerintah," ucapnya.