Afrika Selatan menganggap tenaga nuklir sebagai bagian kritis dari bauran energi dasar negara tersebut saat beralih dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah menyelesaikan dan menyetujui evaluasi Tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Pulau Kelasa, Kepulauan Bangka Belitung.
Gempa berkekuatan 8.8 di Rusia berimbas pada negara-negara tetangga termasuk Jepang, mengakibatkan dievakuasinya semua pekerja PLTN Fukushima; tidak ada kelainan yang dialami fasilitas tersebut.
PLN Nusantara Power bersama ThorCon International Pte. Ltd. sedang menyusun studi komprehensif untuk mengkaji kelayakan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung.
Kadin Indonesia juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penjajakan untuk menjalin kerja sama pembangunan PLTN dengan Kanada dan Korea Selatan.
Indonesia mengkaji pengembangan energi nuklir berkapasitas 500 MW menggunakan teknologi dari Cina atau Rusia, menargetkan penerapan di Kalimantan Barat dan Sumatra Selatan.
Indonesia merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang akan dimulai tahun 2027 dengan potensi uranium di Kalimantan Barat sekitar 24.112 ton sebagai sumber energi.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pemerintah belum menentukan perusahaan atau negara pelaksana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
Kementerian ESDM mencatat harga listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) sudah dapat bersaing dengan listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga fosil.