Kementerian ESDM Targetkan 63.000 SPKLU Terpasang Pada 2030

Image title
18 Februari 2025, 10:00
ESDM
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.
Warga melakukan pengisian daya baterai mobil di Rest Area KM 379 A Tol Batang-Semarang, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (11/12/2024). PT PLN (Persero) menyiapkan 500 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk periode Natal dan Tahun Baru di mana sebanyak 500 SPKLU itu tersebar di 297 lokasi di jalur Trans Sumatera dan Trans Jawa yang merupakan jalur utama pemudik dengan rata-rata jarak antar stasiun pengisian sepanjang 23 kilometer.

Ringkasan

  • Hari Internasional Perempuan dan Anak Perempuan dalam Sains mengakui kontribusi perempuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM).
  • Peringatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam STEM dan merayakan perempuan yang telah menginspirasi di bidang sains.
  • Peringatan ini juga membantu mengatasi ketidakseimbangan gender dalam STEM dan mendorong inovasi dan kemajuan ilmiah dengan memastikan keterlibatan seluruh potensi manusia.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan 63.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di seluruh Indonesia pada tahun 2030.

Target ini ditetapkan untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik yang diproyeksikan mencapai 943.000 unit roda empat pada periode tersebut.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu, menyatakan bahwa jumlah SPKLU akan meningkat signifikan dibandingkan kondisi saat ini.

“Direncanakan SPKLU itu sebanyak sekitar 63.000 unit. Kalau dari jumlah sekarang, kemungkinan ini meningkat 10 kali lipat kira-kira,” ujarnya dalam sebuah webinar di Jakarta, Selasa (18/2).

Berdasarkan data PT PLN (Persero), jumlah SPKLU yang telah beroperasi hingga 2024 mencapai 3.233 unit dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Pemerintah berharap dengan peningkatan jumlah SPKLU, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian besar masih diimpor dapat ditekan. “Menghemat penggunaan BBM, kita bisa menghemat 66.000 barel per hari,” kata Jisman.

Saat ini, konsumsi BBM nasional mencapai 1,4 juta barel per hari, sementara produksi minyak domestik hanya sekitar 600.000 barel per hari. Hal ini menyebabkan ketergantungan pada impor sekitar 900.000 hingga 1 juta barel per hari.

Selain manfaat ekonomi, peningkatan kendaraan listrik dan infrastruktur SPKLU juga berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon.

“Menurunkan emisi hingga 1 juta ton CO2 ekuivalen per tahun,” ujar Jisman.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap Indonesia dapat mempercepat transisi menuju energi bersih serta meningkatkan ketahanan energi nasional melalui pengurangan impor BBM dan emisi karbon.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...