PGE akan Operasikan Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baru

Image title
27 Maret 2025, 11:56
PGE, panas bumi, energi bersih
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Pekerja memeriksa pipa Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (29/10/2024).

Ringkasan

  • Aparat kepolisian membubarkan massa aksi penolakan perubahan UU TNI dan revisi UU Polri di depan Gedung DPR RI. Penggunaan water cannon dan kendaraan taktis Raisa dikerahkan untuk membubarkan massa.
  • Sebanyak 1.824 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi. Massa aksi yang mengenakan pakaian hitam dan alat pelindung diri mulai berdatangan pada sore hari.
  • Aksi serupa pernah digelar sebelumnya, menyoroti kekhawatiran akan kembalinya dwifungsi TNI. DPR telah mengesahkan RUU perubahan UU TNI dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh Menhan, Panglima TNI, dan pejabat lainnya.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan tiga pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) baru akan beroperasi pada 2025 hingga 2027. Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, mengatakan ketiga proyek pembangkit geotermal itu memiliki kapasitas hingga 395 megawatt (MW).

Kapasitas tersebut terdiri atas pengembangan PLTP Lumut Balai Unit 2 di Sumatera Selatan dengan kapasitas 55 Megawatt (MW), Hululais Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 110 MW di Bengkulu, dan beberapa proyek co-generation dengan kapasitas 230 MW.

“Kita di lapangan telah menyelesaikan Lumut Balai sehingga bisa commercial operation date (COD) di bulan Juni,” ujar Edwil saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/3).

Edwil mengatakan, untuk dapat mengoperasikan PLTP Lumut Balai Unit 2 perusahaan hanya tinggal menunggu kesiapan dari PT PLN yang akan menyerap listrik dari PLTP tersebut.

Dia mengatakan, dalam pengembangan co-generation dengan kapasitas 230 MW, perusahaan saat ini sedang memproses proposal independent power producer (IPP). Selanjutnya, PGE akan memroses proposal power purchase agreement (PPA) atau perjanjian pembelian listrik. 

“Harapannya akhir tahun ini atau akhir tahun depan itu kita sudah bisa COD,” ujarnya.

Sementara itu, untuk pembangunan  PLTP Hululais Unit 1 dan 2, saat ini PLN sedang melakukan finalisasi dokumen lelang untuk pembangunan pembangkit tersebut.

“Apabila semuanya berjalan sesuai dengan target, PLTP Hululais ini di tahun 2027 kita akan bisa COD,” ucapnya.

Sekadar informasi, PGE mendapatkan pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$ 155 juta atau senilai Rp 2,40 triliun untuk mengembangkan PLTP Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Pembangunan itu akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.

Untuk proyek Lumut Balai Unit 2, PGE bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, Cina, dan Indonesia. Ketiga perusahaan itu adalah Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya Tbk.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...