Adopsi Kendaraan Listrik Berpotensi Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja di Indonesia

Image title
24 April 2025, 13:43
Pengemudi mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU), Jakarta, Selasa (9/7/2024). PT PLN bekerja sama dengan 28 mitra badan usaha pengembang dan penyediaan pengecasan kendaraan listrik guna mendukung target penambahan 3.
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/aww.
Pengemudi mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU), Jakarta, Selasa (9/7/2024). PT PLN bekerja sama dengan 28 mitra badan usaha pengembang dan penyediaan pengecasan kendaraan listrik guna mendukung target penambahan 3.000 unit SPKLU dan 250 unit SPBKLU di tahun 2024 sebagai upaya memperkuat ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Adopsi atau pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dapat memberikan dampak terhadap pendapatan negara sampai dengan penciptaan lapangan kerja baru.

Periset Tenggara Institute, Intan Salsabila Firman, mengatakan adopsi EV berpotensi menciptakan dua juta lapangan kerja baru di Indonesia hingga 2060.

“Kalau Indonesia mengadopsi EV dan produksi dalam negeri, itu memberikan dampak positif bagi penciptaan lapangan kerja,” ujarnya  ujar Intan  dalam diskusi bertajuk 'Indonesia as the Next EV Production Hub' di Kantor Center for Strategic and International Studies (CSIS), di Jakarta, Kamis (24/4).

Intan menjelaskan, potensi tersebut dihitung dari target yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappeas) terkait dengan produksi EV di dalam negeri. Dalam skema yang ditetapkan oleh pemerintah, Indonesia akan memproduksi EV sebanyak 527 ribu unit pada 2030, 1,7 juta unit pada 2045, dan 2 juta unit pada tahun 2060.

Selain memberikan manfaat penciptaan lapangan pekerjaan baru, adopsi EV juga memberikan manfaat bagi ekonomi Indonesia. Intan mencontohkan realisasi ekonomi industri EV di Indonesia sebesar Rp 29,56 triliun atau sekitar 0,2 persen dari PDB Indonesia pada 2020. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...