Penjualan Sertifikat Karbon PLN NP Meroket di Kuartal I 2025

Image title
28 April 2025, 14:52
Pengunjung memotret layar yang menampilkan informasi pergerakan perdagangan karbon internasional pada awal pembukaan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2025). Setelah resmi diluncurkan hari ini, Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbons) menarget
ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.
Pengunjung memotret layar yang menampilkan informasi pergerakan perdagangan karbon internasional pada awal pembukaan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/1/2025). Setelah resmi diluncurkan hari ini, Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbons) menargetkan perdagangan 500.000 hingga 750.000 ton CO2 ekuivalen serta 200 pengguna jasa pada 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Penjualan sertifikat pengurangan emisi (SPE) gas rumah kaca (GRK) PT PLN Nusantara Power (PLN NP) terus naik signifikan. Perusahaan berhasil menjual sertifikat karbon seharga Rp 14 miliar sejak September 2023 sampai dengan Maret 2025.

Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita, mengatakan PLN NP berhasil menjual SPE GRK dengan harga Rp 625 juta pada tahun pertama dibukanya perdagangan karbon.

"Pada tahun pertama yang hanya tersisa dua bulan, PLN NP bisa menjual kurang lebih sekitar 11 ribu ton CO2,” ujar Komang dalam Seminar Strategi Upscaling Bisnis Karbon : Optimalisasi Peluang Di Pasar Domestik dan Internasional, di Jakarta, Senin (28/4).

Pada 2024, Komang mengatakan, PLN NP berhasil menjual SPE GRK setara 36 ribu ton  dengan nilai penjualan sebesar Rp 1,4 miliar. Capaian positif juga diperoleh pada perdagangan bursa karbon di awal 2025 dengan nilai penjualan mencapai lebih dari Rp 10 miliar.

 Sementara di tiga bulan pertama 2025, PLN NP berhasil menjual emisi karbon itu sebesar 336 ribu ton CO2 dengan nilai penjualan kurang lebih sekitar Rp 12 miliar. Nilai penjualan selama kuartal pertama tersebut melampaui capaian sepanjang tahun lalu. 

Perdagangan Internasional Unit Karbon

Sebelumnya, BEI bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui IDXCarbon pada 20 Januari 2025.

 Peresmian ini merupakan salah satu milestone penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi gerbang awal terciptanya kolaborasi untuk implementasi perdagangan karbon luar negeri.

Dalam peluncuran itu, terdapat lima proyek pengurangan emisi yang berasal dari sektor energi dan memperoleh otorisasi untuk perdagangan internasional. Pertama, Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4. Kedua, konversi dari pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2. Ketiga, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul.

Keempat, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3. Kelima, konversi dari pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...