Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan Indonesia siap menyelengarakan perdagangan karbon luar negeri pertama mulai Senin (20/1).
Pasar karbon dunia kelolaan PBB disebut berpotensi membuka keran miliaran dolar untuk negara berkembang menjalankan aksi iklimnya. Indonesia bidik dana ratusan triliun rupiah.
Hingga periode Oktober 2024, Pertamina NRE telah mendukung penyediaan kredit karbon untuk mengompensasi emisi karbon yang dikeluarkan dalam sejumlah acara atau kegiatan.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akan mendorong implementasi Batas Atas Emisi Pelaku Usaha. Kebijakan ini juga akan mendorong perdagangan Bursa Karbon Indonesia.
Bukit Asam menyatakan sinergi antara PT Huadian Bukit Asam Power dan PT Bukit Pembangkit Innovative akan memperkuat pengelolaan karbon di seluruh lini bisnis anak dan afiliasi perusahaan.
Kementerian ESDM mencatat nilai transaksi perdagangan karbon pada sektor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara mencapai Rp 84,17 miliar pada 2023.
OJK terus mendorong perkembangan bursa karbon melalui program edukasi, seminar, dan focus group discussion (FGD) dengan inisiatif sendiri ataupun dalam memenuhi undangan para pemangku kepentingan.