Impor Komponen dari Cina, Industri PLTS RI Diprediksi Kebal Dampak Tarif Trump


Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menyatakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang meningkatkan tarif impor dari berbagai negara di dunia tidak akan mempengaruhi pertumbuhan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di Indonesia.
Sekretaris Jendral AESI, I Made Aditya Suryawidya, mengatakan kondisi tersebut terjadi karena komponen PLTS Atap yang diperjual belikan di Indonesia mayoritas berasal dari Cina, bukan dari AS.
Aditya mengatakan dampak besar baru akan terasa apabila pemerintah Indonesia merespon kebijakan AS dengan meningkatkan pajak produk impor dari berbagai negara termasuk Cina.
“Jadi tidak ada dampaknya, kecuali memang Indonesia nanti memperlakukan peningkatan tax dan sebagainya, itu mungkin berdampak, tapi saat ini tidak ada,” ujarnya dalam acara China International Energy Storage (EESA) Summit 2025, di Jakarta, Selasa (29/4).
Dia mengatakan, pengadaan PLTS Atap di Indonesia didominasi oleh sektor industri jika dibandingkan dengan individu atau perumahan. Pasalnya, pemanfaatan PLTS Atap dapat mengurangi biaya produksi yang menggunakan listrik dari PLN.
“Artinya kalau menurunkan pembayaran listrik, mereka sebenarnya ingin meningkatkan efisiensi perusahaan mereka, jadi mengurangi tagihan listrik, sehingga dengan situasi seperti ini justru demandnya semakin meningkat,” ucapnya.