Perusahaan Listrik Global Target Naikkan Investasi Jaringan US$ 148 M per Tahun

Hari Widowati
17 November 2025, 14:33
investasi, perusahaan listrik, jaringan energi bersih
COP30 Brasil Amazonia/Rafa Neddermeyer
Perusahaan-perusahaan listrik dunia yang tergabung dalam Utilities for Net Zero Alliance (UNEZA) meningkatkan target investasi jaringan energi bersih dari US$ 117 miliar (Rp 1.957,6 triliun) menjadi US$ 148 miliar (Rp 2.476 triliun) per tahun di COP30, Brasil.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan-perusahaan listrik dunia yang tergabung dalam Utilities for Net Zero Alliance (UNEZA) meningkatkan target investasi jaringan energi bersih dari US$ 117 miliar (Rp 1.957,6 triliun) menjadi US$ 148 miliar (Rp 2.476 triliun) per tahun di COP30, Brasil.

Koalisi yang beranggotakan 73 perusahaan ini juga memprediksi proyek yang ada di pipeline mencapai US$ 1 triliun (Rp 16.732 triliun) hingga 2030.

Dalam diskusi di Konferensi Perubahan Iklim COP30, Pemerintah Jerman dan Inggris, tujuh dana multilateral, dan lembaga lainnya mendukung laporan "Green Grids Initiative, Prinsip-Prinsip Pendanaan Iklim untuk Jaringan Listrik." Dokumen tersebut menyoroti aturan pendanaan iklim saat ini mengecualikan lebih dari 60% proyek jaringan transmisi dan penyimpanan energi dunia.

Analisis ini memberikan solusi untuk mengakui peran katalis yang dapat dimainkan oleh investasi jaringan listrik dalam mendekarbonisasi wilayah yang bergantung pada bahan bakar fosil dan negara-negara yang sedang dalam masa transisi ekonomi.

Negara dan lembaga yang mendukung dokumen ini antara lain Inggris, Jerman, GIZ (Badan Kerja Sama Internasional Jerman), KfW (Bank Pembangunan Jerman), Bank Pembangunan Afrika, Investasi Internasional Inggris, Bank Pembangunan Afrika Timur, Bank Pembangunan Inter-Amerika, Climate Bonds Initiative, Institutional Investors Group on Climate Change, Asian Investors Group on Climate Change, Global Renewables Alliance, GridWorks, dan UNEZA.

Modernisasi Jaringan Listrik

COP30 High-Level Climate Champion, Dan Ioschpe, menekankan meskipun pembangkitan energi terbarukan berkembang pesat, tantangannya kini terletak pada memastikan efisiensi jaringan, ketahanan, dan kapasitas distribusi. Menurutnya, investasi dalam sistem ini hanya meningkat 9% pada tahun 2024, yang menunjukkan kesenjangan pembiayaan yang signifikan.

"Jika kita dapat menyelaraskan modal, kapasitas, dan kolaborasi, kita dapat mempercepat transisi ini bersama—bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai peluang ekonomi terbesar generasi kita," ujar Ioschpe, seperti dikutip COP30.br.

Beberapa pembicara juga menggarisbawahi sebagian besar infrastruktur energi dunia yang ada masih menggunakan teknologi abad lalu. Karena itu, perlu modernisasi untuk memperkuat integrasi energi terbarukan.

“Jika kita tidak mendanai jaringan listrik dan fleksibilitas, kecepatan dan skala transisi akan terganggu,” ujar Francesco La Camera, Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA).

Brunía Cerqueira, Koordinator Umum Agenda Aksi dalam Presidensi COP30, memuji inisiatif ini. "Ini bukan hanya sekadar acara di COP. Kita membutuhkan konsistensi,” tuturnya.

Gustavo Ataíde, Sekretaris Nasional untuk Transisi dan Perencanaan Energi Brasil, menyatakan negara tersebut sedang melaksanakan salah satu siklus perluasan transmisi paling ambisius dalam sejarahnya. Di antara inisiatif yang direncanakan adalah pemasangan saluran Arus Searah Tegangan Tinggi (SSE) sepanjang 2.500 kilometer dengan kapasitas 3 gigawatt dan interkoneksi internasional baru.

"Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa membangun jaringan listrik modern dan tangguh yang siap untuk energi terbarukan dimungkinkan jika perencanaan, kelembagaan, dan pendanaan selaras. Dunia harus beralih dari momentum politik menuju kemajuan konkret, terutama dalam memperluas solusi penyimpanan dan menggandakan investasi jaringan listrik pada tahun 2030," kata Ataide.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...