India Kelebihan Pasokan Panel Surya, Hati-Hati Danai Proyek Baru
Kementerian Energi Bersih India membantah laporan Reuters yang menyebut negara tersebut meminta kepada pemberi pinjaman untuk berhati-hati dalam mendanai pabrik panel surya baru akibat kelebihan pasokan.
Otoritas setempat menyatakan tidak pernah mengeluarkan imbauan untuk menunda atau menghentikan pendanaan baru untuk sektor tersebut. Pada Minggu (7/12), Kementerian Energi Bersih India meminta Kementerian Keuangan untuk mengarahkan pemberi pinjaman agar mengadopsi “pendekatan yang terkalibrasi dan berlandaskan informasi yang memadai” ketika mengevaluasi proposal tambahan kapasitas mandiri modul surya fotovoltaik. Namun, hal ini tidak dimaksudkan untuk menghentikan pendanaan bagi seluruh sektor energi bersih.
Chetan Shah, Direktur Pelaksana Solex Energy mengatakan membatasi pendanaan saat ini akan mengganggu proyek-proyek yang sedang dibangun dan meningkatkan ketergantungan pada panel surya impor
“Peringatan yang terlalu luas, jika diterapkan tanpa pembedaan, dapat merugikan industri sel surya,” kata Chetan Shah, ketua dan direktur pelaksana Solex Energy dikutip, Senin (8/12)
Sejumlah perusahaan India telah meningkatkan produksi modul dalam beberapa tahun terakhir, dengan bertaruh pada ekspor ke Amerika Serikat. Namun tarif AS yang lebih tinggi dan pengawasan lebih ketat terhadap pengiriman India yang diduga menggunakan komponen asal Tiongkok telah menghantam ekspor, sehingga memicu kekhawatiran akan terjadinya kelebihan pasokan di dalam negeri.
Kapasitas modul India diproyeksikan meningkat sepertiga menjadi 200 gigawatt (GW) dalam beberapa tahun ke depan, sementara output sel bisa melonjak empat kali lipat menjadi 100 GW.
