IBC Tepis Kabar LG Hengkang dari Proyek Baterai Listrik RI

Muhamad Fajar Riyandanu
16 Februari 2023, 12:09
ibc, pabrik baterai listrik, lg
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Pengunjung berdiri disamping kendaraan mobil dinas Pemerintah Kota Bogor yang menggunakan energi listrik saat dipamerkan di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022).

PT Indonesia Battery Corporation atau IBC menegaskan konsorsium LG Energy Solution (LGES) tetap berkomitmen untuk bergabung ke dalam proyek patungan pabrik baterai listrik yang ditargetkan berjalan paling lambat pada 2026.

Pernyataan itu sekaligus menanggapi adanya kabar bahwa kerja sama IBC dan LGES yang mandek karena LGES dikabarkan menarik diri dari rencana penghiliran prekursor, katoda, sel baterai hingga daur ulang baterai.

LGES disebut malah mendorong mitra konsorsium mereka, Huayou, untuk melanjutkan melanjutkan investasi pada usaha patungan bersama IBC hingga tahap smelter nikel.

Direktur Utama PT IBC, Toto Nugroho, mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu kembali dengan LGES pada 7 Februari lalu. Dalam pertemuan itu, pabrikan teknologi asal Korea Selatan itu mamastikan komitmen perusahaan untuk aktif pada rencana kerja sama pengembangan baterai listrik yang diberi nama Proyek Titan tersebut.

"Mereka sudah datang lagi untuk memberikan komitmen mengenai anggota konsorsiumnya," kata Toto saat rapat panitia kerja (Panja) Transisi Energi ke Listrik dengan Komisi VI DPR pada Rabu (15/2).

Toto menyampaikan, LGES juga berkomitmen untuk memulai produksi baterai listrik pada 2025 atau paling lambat pada 2026. Proyek tersebut ditaksir bernilai US$ 8 miliar atau sekira Rp122,79 triliun. "Dan ditargetkan mereka akan produksi nanti di 2025 atau 2026 untuk yang end to end," ujar Toto.

Dalam Proyek Titan, suplai bijih Nikel akan seluruhnya dipasok oleh PT Aneka Tambang (Antam) sebanyak 16 juta ton per tahun. Bijih nikel tersebut akan diolah dengan teknologi Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan teknologi Teknologi High Pressure Acid Leaching atau HPAL.

Pengolahan bijih Nikel dengan suhu tinggi merupakan proses pembuatan bahan baku sel baterai berupa nikel sulfat, precursor dan katoda.

Di sisi penambangan bijih nikel, Antam bakal mengambil peran utama dalam dalam Proyek Titan. Sementara proses produksi RKEF dan HPAL akan ditangani oleh IBC dan Antam. Sementera rangkaian produksi nikel sulfat, precursor hingga Katoda akan berada di bawah IBC.

Adapun seluruh rangkaian proses dari penambangan sampai pengolahan HPAL akan dilakukan di Halmahera Timur. Setelahnya, pengembangan bahan baku menjadi sel baterai akan dilanjutkan di Kawasan Industri Batang dan Karawang.

Peran atau kepemilikan saham IBC di sektor hilir baterai kendaraan listrik akan menurun seiring keperluan invetasi, teknologi dan pasar yang saat ini masih dikuasai oleh LGES dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend atau CBL.

Sebelumnya, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatatakan rencana investasi pada usaha patungan bersama LGES belum menemui titik terang. LGES disebut malah mendorong mitra konsorsium mereka, Huayou, untuk melanjutkan negosiasi dengan MIND ID.

Keikutsertaan MIND ID di dalam proses produksi baterai dan kendaraan listrik terlihat melalui IBC. IBC merupakan holding pabrik baterai listrik Indonesia yang terdiri dari MIND ID melalui PT Aneka Tambang (Antam), Pertamina, dan PLN. Di sana, MIND ID memegang 25% saham IBC.

“Kami dapat informasi dari Antam bahwa LG itu masih belum jelas statusnya. Tapi LG mendorong anggota konsorsiumnya Huayou untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi,” kata Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Senin (6/2).

Hendi menilai Huayou bukanlah mitra yang relevan bagi Antam. Hal itu berangkat dari portofolio Huayou yang lebih aktif berinvestasi pada pabrik pengolahan mineral atau smelter ketimbang mengurusi pengembangan baterai kendaraan listrik.

“Kami masih menginginkan adanya konsorsium yang lengkap sampai ke manufaktur baterai kendaraan listrik. Sedangkan Huayou hanya bergerak di pengembangan smelter,” ujar Hendi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...