Siapkan US$ 1 Miliar untuk JETP, Uni Eropa Tunggu Rencana Investasi
Uni Eropa memastikan telah menyiapkan dana US$ 1 miliar untuk mendukung program transisi energi JETP, tetapi masih menunggu daftar program yang diusulkan oleh Pemerintah Indonesia.
Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Timor Leste, mengatakan Pemerintah Indonesia melalui Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) sedang menyiapkan dokumen rencana investasi. Rencananya, Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) tersebut akan diterbitkan pada 16 Agustus mendatang.
“Kami juga sedang menunggu rencana investasi yang diusulkan,” katanya, Rabu (26/7).
Vincent mengatakan proyek JETP harus mengakomodir kesempatan yang setara bagi energi terbarukan untuk bersaing dengan energi fosil. Menurutnya, transisi energi akan menjadi bagian penting dekarbonisasi industri. Saat ini Uni Eropa juga sedang berusaha menurunkan emisi untuk produk-produk yang diproduksi di wilayah tersebut. UE juga ingin agar produk yang masuk ke wilayahnya juga dihasilkan lewat proses rendah emisi.
Uni Eropa telah memperkenalkan mekanisme Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan berlaku pada 2025 mendatang. Mekanisme ini mewajibkan produk yang masuk Uni Eropa membeli semacam sertifikat karbon untuk mencegah kebocoran karbon.
“Saat ini memang dimulai dari Eropa, tetapi kebijakan ini akan segera diterapkan di banyak wilayah lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Sekretariat JETP Adhityani Putri mengatakan CIPP akan mencakup lima area pengembangan yakni jaringan transmisi, pensiun dini PLTU batu bara, pengembangan energi baru terbarukan (ETB) tipe baseload dan variable, serta membangun rantai pasok energi terbarukan. Saat ini, Sekretariat JETP juga sedang menyiapkan peta jalan untuk setiap area yang akan mengerucut ke setiap proyek, rencana pendanaan, dan kebijakan yang diperlukan.