PM Inggris Janjikan Pendanaan Iklim US$2 Miliar di COP28
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menjanjikan dana sebesar 1,6 miliar poundsterling (US$2 miliar) pada pertemuan iklim PBB COP 28, di Dubai, pada Jumat (1/12). Janji ini merupakan upaya Inggris untuk meningkatkan kredensial ramah lingkungannya setelah sebelumnya negara tersebut mengurangi langkah-langkah untuk mencapai target nol karbon.
Menurut laporan Reuters, Sunak akan mencoba memulihkan reputasi Inggris sebagai pemimpin dalam menangani perubahan iklim. Ia berkomitmen untuk membelanjakan sebagian besar dana baru itu untuk proyek-proyek di Afrika dan Asia demi mengatasi deforestasi dan inovasi energi.
Namun, ia juga akan menggarisbawahi pendekatan "pragmatis" Inggris terhadap perubahan iklim. Ini merupakan hal yang ia pertahankan sejak menerima kritik dari para pegiat lingkungan karena menunda pelarangan penjualan mobil baru berbahan bakar bensin, mempermudah transisi ke pompa panas, dan memberikan izin pengeboran baru di Laut Utara.
Tim Sunak yakin bahwa para pemilih hanya akan mendukung langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim jika langkah-langkah tersebut terjangkau. "Dunia telah membuat janji yang ambisius pada pertemuan-pertemuan COP sebelumnya untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius. Namun, waktu untuk berjanji sudah berakhir - ini adalah era untuk bertindak," kata Sunak dalam sebuah pernyataan.
Ia mengatakan transisi menuju nol karbon harus membuat dunia merasa lebih aman dan lebih baik. "Ini harus menguntungkan, bukan membebani keluarga biasa. Inggris telah memimpin dalam mengambil keputusan jangka panjang yang pragmatis di dalam negeri," kata Sunak, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/12).
Janji pendanaan baru dari Inggris itu mencakup dana hingga 500 juta poundsterling untuk mengatasi penyebab deforestasi, 316 juta poundsterling untuk proyek-proyek inovasi energi di seluruh dunia, dan dana hingga 60 juta untuk kerugian dan kerusakan (loss and damage).
Sementara itu, Raja Charles III, yang juga seorang pegiat lingkungan, akan memberikan pidato pembukaan pada KTT COP28. Dia menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk mengakui adanya tanda-tanda peringatan yang berulang-ulang mengenai dampak perubahan iklim dan mengambil "tindakan transformasional yang tulus".
