OIKN Pastikan 65% Wilayah Nusantara Dialokasikan untuk Kawasan Lindung

Image title
Oleh Antara
26 Maret 2024, 18:59
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan mendedikasikan 65% wilayah Nusantara atau sekitar 177.000 hektare untuk kawasan lindung.
ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/rwa.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan mendedikasikan 65% wilayah Nusantara atau sekitar 177.000 hektare untuk kawasan lindung.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) akan mendedikasikan 65% wilayah Nusantara atau sekitar 177.000 hektare untuk kawasan lindung. Hal itu merupakan bagian dari upaya OIKN untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di ibu kota negara baru tersebut.

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto mengatakan, kawasan lindung tersebut terbagi ke dalam beberapa bagian. Kawasan seluas 40.000 hektare akan menjadi hutan sekunder, 2000 hektare untuk hutan bakau, dan 55.000 hektare untuk hutan tanaman industri atau monokultur. Selain itu, ada 80.000 hektare lahan yang dialokasikan untuk pertanian, pertambangan, dan perkebunan kelapa sawit.

Sebelumnya, kawasan hutan di IKN sempat menjadi sorotan setelah Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis citra satelit yang menunjukkan perbandingan kondisi hutan di IKN pada April 2022 dan Februari 2024.

Pada April 2022, citra satelit menunjukkan kawasan hutan di IKN masih lebat. Sementara itu, citra satelit yang diambil pada Februari 2024 menunjukkan adanya penebangan hutan di sejumlah area.

Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Safitri mengatakan kondisi hutan lindung IKN saat ini jauh dari ideal. Konversi besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir - jauh sebelum pembangunan IKN - telah mengubah wajah hutan.

"Kerusakan hutan di Nusantara disebabkan oleh penebangan liar, kebakaran hutan, pertambangan ilegal, perluasan hutan tanaman industri dan kelapa sawit, serta perambahan hutan, yang telah berlangsung sebelum pembangunan IKN," ujar Myrna, pada Senin (25/3).

Untuk itu, pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai kota hutan akan mengedepankan kelestarian alam dan pelindungan keanekaragaman hayati. "Upaya pemulihan ekosistem akan dilakukan untuk mengembalikan kejayaan hutan tropis Kalimantan," ujarnya.

OIKN Luncurkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati

Untuk mendukung hal itu, OIKN memperkenalkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati sebagai salah satu langkah untuk menjaga kelestarian hayati dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur itu. OIKN akan meminimalkan dampak pembangunan terhadap keanekaragaman hayati, termasuk menghindari area-area yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Jika pembangunan IKN harus melewati atau memotong habitat alami flora dan fauna, OIKN akan memberikan kompensasi. Kompensasi ini salah satunya dilakukan dengan membangun koridor-koridor buatan untuk menghubungkan kembali habitat yang terpisah dan memungkinkan pergerakan hewan.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...