OIKN: Masih Ada Kebutuhan Investasi Rp100 T untuk Bangun Hunian di IKN

Andi M. Arief
7 Maret 2024, 14:30
IKN, hunian IKN
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
ilustrasi. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menghitung potensi investasi dengan skema KPBU di Nusantara mencapai Rp 250 triliun.
Button AI Summarize

Otoritas Ibu Kota Nusantara atau OIKN menyebut total kebutuhan investasi sektor hunian dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU di Nusantara mencapai Rp 150 triliun. OIKN mencatat investasi sektor hunian yang akan terealisasi tahun ini baru mencapai Rp 50 triliun.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menghitung potensi investasi dengan skema KPBU di Nusantara mencapai Rp 250 triliun. Dengan kata lain, investasi KPBU sektor hunian mendominasi atau mencapai 60% dari total potensi investasi KPBU di IKN.

Agung menyampaikan, investasi KPBU pada tahun ini akan menghasilkan 70 menara rumah susun. Menurutnya, sebagian konstruksi rusun tersebut paling cepat rampung pada 2025.

"Kami alokasikan lahan untuk investasi bidang hunian seluas 600 hektare. Hari ini kami gelar jajak pasar untuk menarik minat investor untuk berinvestasi pada sektor hunian," kata Agung di Hotel Ayana Midplaza, Kamis (7/3).

Agung mengatakan, investasi KPBU sektor hunian tahun ini seluruhnya diprakarsai oleh tujuh badan usaha, yakni PT Risjadson Brunsfield Nusantara, PT. Perintis Triniti Properti Tbk, PT Nindya Karya, PT. Intiland Development Tbk, PT Ciputra Development Tbk, IGM Properties, dan Maxim Global Berhad. Ia menyampaikan PT Summarecon Agung Tbk akan menjadi investor kedelapan dalam sektor hunian dengan skema KPBU.

Agung mencatat, tujuh proyek KPBU tahun ini sedang tahap evaluasi studi kelayakan. Menurutnya, tujuh proyek tersebut akan dilelang setelah proses evaluasi tersebut rampung.

OIKN melakukan penjajakan pasar terhadap tiga proyek KPBU hunian pada hari ini dengan total investasi Rp 7 triliun. Namun, Agung tidak menjelaskan lebih lanjut siapa pemrakarsa ketiga proyek tersebut.

Ketiga proyek tersebut akan membangun 109 unit rumah tapak dan 16 menara rumah susun dengan total unit mencapai 412 unit. Total belanja modal atau investasi yang akan ditelan ketiga proyek tersebut ditaksir mencapai Rp 7 triliun dengan skema pengembalian investasi Availability Payment atau AP.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...