Tiga Startup RI Masuk Final Climate Impact Innovations Challenge

Image title
18 Juli 2024, 11:24
Tiga perusahaan rintisan atau startup Indonesia menjadi finalis Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024 yang diselenggarakan East Ventures dan Temasek Foundation.
Dok. East Ventures
Tiga perusahaan rintisan atau startup Indonesia menjadi finalis Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024 yang diselenggarakan East Ventures dan Temasek Foundation.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Tiga perusahaan rintisan atau startup Indonesia menjadi finalis Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024 yang diselenggarakan East Ventures dan Temasek Foundation. Ketiga startup tersebut adalah Daya Tani, JALA Tech, dan Parongpong RAW Lab. 

Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2024 merupakan salah satu kompetisi inovasi teknologi iklim terbesar di Indonesia yang diikuti oleh 500 peserta dari 50 negara. Para pendaftar telah melalui proses evaluasi yang ketat dan dinilai secara teliti oleh East Ventures, Temasek Foundation, dan 14 shortlisting committee.

Tahun ini, CIIC 2024 berfokus pada pencarian solusi iklim yang dapat diimplementasikan di Indonesia berdasarkan tiga trek: Transisi Energi, Pertanian Berkelanjutan, dan Ekonomi Sirkular.

Partner East Ventures Avina Sugiarto mengatakan, keberlanjutan selalu menjadi bagian dari DNA East Ventures. Perusahan yakin bahwa kegiatan ini menjadi bukti komitmen dalam menciptakan dampak positif yang berarti serta berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. 

"Di saat kami memasuki langkah selanjutnya, kami bersemangat dan berharap untuk melihat solusi inovatif mereka dapat berkembang di Indonesia dan sekitarnya," ujar Avina dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7).

Finalis pertama dari Indonesia adalah DayaTani yang merupakan startup dengan fokus untuk meningkatkan mata pencaharian petani kecil melalui pembiayaan input pertanian, praktik pertanian terbaik, dan aplikasi berbasis teknologi untuk meningkatkan hasil panen.

Finalis kedua, JALA Tech yang merupakan startup dengan fokus memberdayakan industri udang dengan solusi menyeluruh untuk produksi yang optimal, budi daya yang efisien, dan seafood berkualitas tinggi yang dapat dilacak.

Finalis ketiga adalah Parongpong RAW Lab yang memiliki fokus untuk mengubah sampah plastik laut dan jaring hantu (ghost net) melalui pabrik mikro berbasis masyarakat pesisir untuk menghasilkan bahan bangunan berkelanjutan yang berkualitas tinggi.

Selain tiga perusahaan rintisan asal indonesia, terdapat beberapa perusahaan lainya yang menjadi finalis CICC 2024.

Trek Transisi Energi:

  • ENWISE (Cina) – Membangun dan mengoperasikan stasiun bioenergi sebagai bahan bakar industri bebas emisi karbon.
  • Renewable Metals (Australia) – Pemulihan 95% litium, nikel, kobalt, tembaga, dan mangan dari baterai lithium-ion dengan biaya 30% lebih rendah.
  • SunGreenH2 (Singapura) – Produksi hidrogen 200% dengan elektroliser hemat energi 20% lebih tinggi, dengan biaya produksi hidrogen sebesar US$3/kg.
  • Hydrogen Refinery (Inggris) – Produksi pupuk berbasis amonia berbiaya rendah melalui elektrolisis plasma limbah, sehingga mengurangi hingga 11 ton emisi GRK per ton pupuk.

Trek Ekonomi Sirkular:

  • AC Biode (Jepang) – Kemolisis yang dapat dikembangkan dari limbah organik campuran untuk menghasilkan gas sintesis untuk pembangkit energi hijau.
  • Mushroom Material (Singapura/Selandia Baru) – Menawarkan solusi inovatif yang menggantikan styrofoam dengan alternatif berkelanjutan yang berasal dari jamur.

Dalam beberapa bulan ke depan, para finalis akan mendapatkan bimbingan dari para pemimpin ekosistem untuk mendapatkan wawasan tentang cara membangun kemitraan, strategi go-to-market dan komersialisasi, serta public speaking.

Pada akhirnya, para finalis akan bersaing untuk memenangkan total hadiah senilai Rp 10 miliar dan berbagai fasilitas eksklusif lainnya untuk membantu meningkatkan bisnis mereka di Indonesia.

"Para finalis akan menyampaikan presentasi (pitch) final di Climate Impact Innovations Challenge 2024 Grand Finale pada tanggal 6 September 2024, sebagai bagian dari Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta," ujar Avina.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...