Hyundai Targetkan Tambah Kapasitas Produksi Mobil Listrik hingga 1 Juta Unit
Hyundai Motor menargetkan untuk menambah kapasitas produksi kendraan listrik sebanyak 1 juta unit. Selain itu, Hyundai Motor menargetkan penjualan 2 juta kendaraan listrik atau electric vehicle pada 2030, atau sekitar 36% dari target penjualan keseluruhan sebesar 5,5 juta unit.
Dalam acara ini, Hyundai mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan daya saing di sektor kendaraan listrik (EV) dan hybrid, memajukan teknologi baterai dan kendaraan otonom, serta memperluas visinya sebagai penggerak energi, sebagai bentuk respons yang fleksibel terhadap lingkungan pasar berkat kemampuannya yang dinamis
"Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel, memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi," kata Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (29/8).
Jaehoon mengatakan, Hyundai Motor berhasil mempertahankan profitabilitas dan daya saing kendaraan listriknya (EV) di pasar pada 2024. Prestasi ini diakui oleh lembaga pemeringkat global, dengan perusahaan mendapatkan peringkat kredit ‘A-grade’ dari lembaga pemeringkat kredit global terkemuka.
Menurut dia, hyundai akan semakin memperkokoh kepemimpinan globalnya di sektor EV. Untuk mencapai target penjualannya, Hyundai Motor akan membuka HMGMA yang direncanakan lebih awal pada 2024, serta pabrik EV khusus di Ulsan pada 2026, dengan menambah kapasitas produksi sebesar 500.000 unit.
Sedangkan untuk memperkuat kehadirannya di pasar negara berkembang, Hyundai Motor telah mengakuisisi pabrik di Pune, India, yang memungkinkan perusahaan untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 1 juta unit. Selain itu, Hyundai Motor berencana mengoptimalkan penggunaan fasilitasnya di Cina dan Indonesia, serta secara aktif memperluas pangsa pasarnya melalui bisnis CKD (Complete Knock-Down) di Timur Tengah, Asia-Pasifik, dan wilayah lainnya.
Dia mengatakan, target produksi Hyundai Motor didukung oleh komitmen kuat terhadap inovasi manufaktur, yang terlihat jelas di Hyundai Motor Group Innovation Center Singapore (HMGICS). Pabrik pintar ini didesain khusus untuk merevolusi cara Hyundai Motor memproduksi kendaraan, melalui integrasi teknologi terkini, seperti robotika, AI, dan advanced vision systems, yang berfungsi sebagai laboratorium uji untuk teknik manufaktur cerdas.
Menurut Jaehoon, komitmen ini juga diperluas ke skala global, di mana Hyundai Motor secara aktif menerapkan teknologi produksi inovatif dari HMGICS ke berbagai situs produksi lainnya di seluruh dunia. Penerapan teknologi advanced vision pun akan semakin meningkatkan kualitas produk.
Hyundai Motor juga mengintegrasikan robot logistik ke dalam fasilitas yang sudah ada, termasuk di Ulsan. Mereka mendorong inovasi manufaktur melalui pengalaman luas dalam memproduksi kendaraan berkualitas tinggi dan kemampuannya dalam mengintegrasikan teknologi terbaru,
Perusahaan ini secara proaktif menanggapi preferensi pelanggan, dengan memahami bahwa meskipun EV adalah masa depan transportasi, tidak semua pelanggan siap untuk beralih. Oleh karena itu, Hyundai Motor tetap menyediakan berbagai pilihan powertrain, termasuk kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE), hybrid, plug-in hybrid, EV, dan kendaraan berbahan bakar sel hidrogen.
"Hyundai akan memperkuat posisinya sebagai game changer dengan memperluas fokus dari memproduksi kendaraan ke berbagai bentuk mobilitas. Dengan memperkuat peran di sektor energi dan mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen, kami berencana untuk menjadi perusahaan yang tetap memimpin di tingkat global selama masa transisi energi ini," ujarnya.