50% Ekonomi Dunia Bergantung pada Sumber Daya Alam

Image title
6 September 2024, 12:50
ISF 2024, ekonomi, sumber daya alam
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Direktur Manager Center for Nature and Climate at the World Economic Forum Gim Huay Neo menyampaikan paparan dalam diskusi sesi pleno keenam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Managing Director Centre for Nature and Climate World Economic Forum (WEF) Gim Huay Neo mengatakan setengah dari ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) dunia bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam (SDA).

"Sekitar 50% PDB dunia secara tidak langsung bergantung pada layanan ekosistem," ujar Gim dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Jakarta, Jumat (6/9).

Menurutnya, setiap negara atau pelaku bisnis yang memikirkan tentang upaya melindungi dan memulihkan alam akan meraih keuntungan. "Secara langsung mereka juga menciptakan dan melestarikan kekayaan bukan hanya untuk generasi sekarang tetapi juga generasi mendatang. Jadi, sebenarnya ada korelasi positif yang sangat langsung antara keduanya," ujarnya.

Hubungan antara produksi makanan dan kehilangan biodiversitas saat ini dikaitkan dengan cara kita memproduksi makanan. Ia mengungkapkan bahwa petani dan nelayan memainkan peran penting sebagai penjaga tanah dan sumber utama pekerjaan di banyak ekonomi yang sedang berkembang.

Gim menyebut, organisasinya berfokus pada dua area utama untuk mendukung perlindungan alam dan inovasi pertanian melalui data dan teknologi serta pembiayaan petani. Salah satu inisiatifnya adalah dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan data dan teknologi guna mendukung inovasi pertanian.

"Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan alat bagi petani dan nelayan agar dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang penggunaan sumber daya, meningkatkan hasil, dan memulihkan kesehatan tanah serta laut," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...