Menteri Rosan Sebut Investor Ragu Investasi Hijau di RI karena SDM Tak Mumpuni

Image title
17 September 2024, 15:36
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan sambutan usai serah terima jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (19/8/2024).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan sambutan usai serah terima jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengatakan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu penghambat investasi hijau di Indonesia. Pasalnya, investor menilai sumber daya manusia Indonesia di bidang energi hijau tidak mumpuni.

"Mereka bilang, oke kebijakan sudah bagus, tapi talent poolnya, manusianya itu tidak tersedia," ujar Rosan saat menjadi pembicara dalam ForumMenuju Indonesia Hijau, di Jakarta, Selasa (17/9).

Dia mengatakan, sumber daya manusia memainkan peran yang sangat penting dalam energi bersih. Mada dari itu, Indoesia memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaharui sumber daya manusianya sehingga bisa menyerap investasi secara maksimal.

Rosan mengatakan, pemerintah tidak akan mungkin mampu mendorong semua masyarakat untuk dapat meningkatkan pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi. Oleh sebab itu, pendidikan vokasi memainkan peranan yang sangat penting untuk peningkatan sumber daya manusia Indonesia ke depannya.

"Pemerintah melihat pendidikan vokasi dan pelathan perlu diberikan insentif," ujarnya.

Rosan mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan karena sebanyak 134-135 juta orang atau 40% penduduk Indonesia  memiliki latar belakang pendidikan sekolah dasar (SD). Sementara 24% penduduk hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah menengah pertama (SMP), 18% mengenyam pendidikan hingga sekolah menengah atas (SMA), dan hanya 12-13% yang mengenyam pendikan hingga diploma atau universitas.

"Pekerjaan rumah kita menciptakan super daya manusia yang baik, yang produktif, yang terus melakukan peningkatan keterampilan," ucapnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...