Prabowo Ingin Perluas Kebun Sawit, Gapki Singgung Produktivitas Lahan
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), menilai wacana Presiden Prabowo Subianto melakukan perluasan lahan sawit di Indonesia merupakan salah satu upaya untuk melakukan swasembada di dalam negeri.
Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan wacana Presiden Prabowo dapat diartikan bahwa pemerintah akan menuju swasembada energi atau ketahanan energi salah satunya dari minyak sawit. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir produksi kelapa sawit di Indonesia mengalami stagnansi atau tidak tumbuh dari tahun ke tahun.
"Kalau mandatori terus dinaikkan dan produksi tidak memungkinkan mendukung ini sudah pasti yang akan dikurangi adalah ekspor," ujar Eddy saat dikonfirmasi Katadata, Jumat (3/1).
Dengan stagnannya produksi kelapa sawit nasional dan terus meningkatnya kebutuhan untuk mandatori energi melalui program biodiesel maka salah satu jalanya adalah mempercepat penanaman di areal khusus untuk energi.
"Salah satu jalan mempercepat ini adalah dengan penanaman di areal khusus untuk energi, ini bisa dilakukan di areal yang sudah terdagradasi," ujarnya.
Meski begitu, Gapki juga tetap mengutamakan peningkatan produktifitas pohon kelapa sawit di Indonesia melalui peremajaan sawit rakyat.
"Karena ini dampaknya akan sangat positif untuk petani sawit," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto berencana menambah bukaan lahan kebun sawit. Ia juga menjelaskan alasan perlunya menambah lahan kebun kelapa sawit pada masa depan. Dia mengatakan, perluasan kebun lahan sawit bertujuan untuk menangkap peluang permintaan sawit dari sejumlah pasar luar negeri yang terus meningkat.
"Saya kalau keliling ke luar negeri sampai banyak negara yang berharap dari Indonesia, terutama mereka membutuhkan kelapa sawit kita," kata Prabowo saat memberikan arahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Senin (30/12).
Prabowo pun mengaku tak khawatir soal penerapan aturan Uni Eropa Deforestation-Free Regulation (EUDR) nantinya. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan pohon kelapa sawit punya beragam sisi positif, salah satunya sebagai penyerap karbon dioksida (CO2).
"Katanya itu membahayakan, deforestasi. Namanya kelapa sawit itu pohon kan," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan banyak negara yang membutuhkan kelapa sawit untuk beragam komoditas pangan coklat hingga barang gaya hidup seperti kosmetik. Ia mengatakan sawit merupakan komoditas strategis di sejumlah negara.
Ia juga mengaku tak khawatir apabila Eropa membatasi impor produk terkait kelapa sawit Indonesia.
"Saya bilang, terima kasih karena kita tidak jual ke Anda, mereka panik sendiri," ujar Prabowo