Kadin Dorong Investasi Energi Hijau untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Luky Maulana
27 Februari 2025, 17:37
Wakil Ketua Kadin Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Aryo Djojohadikusumo memberikan pidato kunci dalam Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025, di St. Regis, Jakarta, Kamis (27/2).
Katadata/Fauza Syahputra
Wakil Ketua Kadin Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Aryo Djojohadikusumo memberikan pidato kunci dalam Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025, di St. Regis, Jakarta, Kamis (27/2).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong kontribusi pihak swasta untuk berinvestasi di sektor energi bersih guna mengejar target pertumbuhan ekonomi 8%.

Wakil Ketua Umum Koordinator bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Kadin Indonesia Bobby Gafur Umar mengatakan Kadin berkomitmen membantu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintah. Ini termasuk dengan membangun program swasembada energi, terutama di sektor energi bersih. 

“Inisiasi pemerintah ini ditangkap oleh Kadin untuk menjadi jembatan bagi para investor dan pelaku usaha agar tercipta suatu ekosistem yang baik, serta iklim investasi yang bisa mendukung target pemerintah,” kata Bobby di acara Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 yang diadakan oleh Kadin dan Katadata Green pada Kamis (27/2).

Wakil Ketua Umum bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kadin Aryo Djojohadikusumo menyatakan, acara ini merupakan wujud nyata komitmen Kadin untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai nol emisi bersih pada 2060. Menurutnya, forum ini menjadi wadah bagi para pelaku usaha, mulai dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), korporasi, perusahaan multinasional dan internasional, serta investor dalam membahas iklim investasi energi hijau.

“Pelaku usaha memiliki banyak sekali masukan kepada pemerintah, Dan ini perlu kami berikan wadah, serta kami rangkum untuk kemudian kami sampaikan kepada pemerintah,” kata Aryo dalam konferensi pers di The St Regis, Jakarta, Kamis (27/2).

Adapun Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 merupakan acara awal dari serangkaian inisiatif Kadin tahun ini. Puncaknya adalah penyelenggaraan Green Investment Day pada Juli mendatang.

“Di acara tersebut, kami tidak lagi dialog tetapi sudah ada hasil dari kerja nyata, misalnya kesepakatan di bidang bisnis untuk mewujudkan transisi energi yang berkeadilan,” ujarnya.

Selanjutnya, Bobby mengatakan salah satu isu yang masih mengemuka perihal investasi hijau adalah masih adanya gap antara pendanaan, kebijakan, dan nilai keekonomian dari energi baru terbarukan. Dengan begitu, perlu ada peran pemerintah untuk membantu pelaku usaha dalam mengatasi isu tersebut. Salah satu caranya melalui pemberian insentif, khususnya fiskal.

“Banyak sekali sebenarnya investor dan yang ingin masuk Indonesia,” katanya. “Tetapi masih ada gap antara policy dan nilai keekonomian. Ini yang perlu kita melakukan terobosan.”

Terkait masalah pendanaan misalnya. Upaya menuju nol emisi bersih dengan beralih ke penggunaan energi baru untuk kebutuhan listrik, transportasi, ataupun industri, tidak bisa hanya mengandalkan investasi dari pemerintah. Menurut Bobby, di banyak negara, peran sektor swasta bisa mencapai 70-80 persen. 

“Dibutuhkan peran besar dari swasta, baik itu swasta dalam negeri maupun investasi dari luar. Dan dengan dibukanya dialog pada hari ini kita harapkan menampung masukan bagaimana kita bisa selaras dengan pemerintah untuk membangun energi hijau,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyatakan, pemerintahan baru saat ini memiliki komitmen yang serius terhadap investasi hijau. Buktinya, terdapat nomenklatur Hilirisasi dalam Kementerian Investasi/BKPM.

Selain itu, wujud nyata komitmen pemerintah juga melalui peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Rencananya, badan baru tersebut akan menggelontorkan investasi untuk proyek EBT.

“Kami harapkan menjadi suatu endorsement yang positif, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga para pelaku usaha, dan khususnya bagaimana kita bisa bersinergi lebih baik,” ujarnya.

Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 terdiri dari beragam sesi, mulai dari Keynote Speech oleh Todotua Pasaribu dan Leadership Speech dari Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden di bidang Iklim dan Energi. 

Acara yang sama menghadirkan pula sesi diskusi tematik dengan pembicara dari para pemimpin di bidangnya, baik swasta maupun pemerintah. Diskusi tematik tersebut membahas sejumlah tema, di antaranya investasi hijau, rantai pasok energi hijau, target iklim dan pertumbuhan ekonomi, serta kendaraan listrik.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Luky Maulana

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...