Mengenal Tujuan Manajemen dan Prinsip-prinsipnya
Manajemen adalah istilah yang berkaitan dengan organisasi, perusahaan atau badan usaha. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti manajemen adalah penggunaan sumber daya efektif untuk mencapai sasaran.
Kata manajemen diambil dari kata management dalam Bahasa Inggris, yaitu turunan dari kata "to manage" yang artinya mengurus tata laksana atau ketatalaksanaan. Sedangkan orang yang mengaturnya disebut manajer.
Tujuan Manajemen
Secara umum tujuan manajemen adalah memperoleh hasil maksimal sesuai target yang sudah ditentukan sebelumnya. Dikutip dari buku Pengantar Manajemen (2018) oleh Yaya Ruyatnasih, SE., tujuan dari manajemen dapat optimal asalkan dilakukan kontrol pada saat pelaksanaan perencanaannya. Adapun tujuan dari manajemen adalah seperti berikut ini.
- Menjalankan dan menilai strategi perencanaan yang telah dikonsep agar pelaksanaannya berjalan sesuai arahan.
- Melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan fungsi manajemen juga cara kerja kelompok ketika menjalankan tugasnya.
- Melakukan pembaharuan terhadap fungsi manajemen terutama pada strategi pelaksanaannya. Hal ini dilakukan agar target tetap tercapai apabila ada kendala dalam pelaksanaan rencana.
- Meninjau kekuatan organisasi, mengetahui kelemahan, juga mengantisipasi ancaman yang mungkin terjadi.
- Membuat sebuah terobosan baru yang berfungsi meningkatkan kinerja kelompok. Inovasi ini juga pastinya akan berimbas positif terhadap pencapaian rencana sesuai target.
Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen merupakan dasar untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan manajemen. Pengusaha Prancis Henry Fayol mengatakan prinsip-prinsip manajemen harus fleksibel.
Ini berarti bahwa prinsip-prinsip manajemen perlu beradaptasi dengan kondisi dan situasi tertentu yang mungkin berubah. Prinsip-prinsip manajemen adalah sebagai berikut:
1. Division of Work
Pembagian kerja atau Division of Work harus dilakukan untuk menjamin kelancaran kegiatan kerja. Pembagian kerja berarti pembagian tugas sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan masing-masing individu.
Pembagian ini harus seadil mungkin agar tidak ada suka atau tidak suka yang berasal dari rencana bisnis. Prinsip penempatan target yang tepat memastikan pekerjaan yang stabil, lancar dan efisien.
Melakukan pekerjaan tergantung pada pembagian kerja yang tepat. Campuran evaluasi pribadi pada saat bekerja dapat menyebabkan penugasan pekerjaan yang salah di kemudian hari.
Jika manajemen tidak menugaskan orang ke departemen tertentu, pekerjaan tidak akan berjalan lancar. Ini karena orang yang dipindahkan ke spesialisasi tidak sesuai dengan yang ditugaskan.
Seorang perencana manajemen yang baik memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk pembagian kerja. Karena prinsip pertama merupakan dasar utama agar prinsip-prinsip lainnya dapat bekerja.
2. Authority and Responsibility
Siapa pun yang ditugaskan oleh perencana manajemen memiliki wewenang untuk melakukan pekerjaan. Otoritas dan wewenang datang dengan tanggung jawab. Yang penting wewenang dan tanggung jawab yang harus seimbang.
Semakin besar wewenang yang diberikan, semakin besar pula tanggung jawabnya.
3. Discipline
Disiplin adalah rasa ketaatan, patuh, dan kepemilikan atas pekerjaan yang dilakukan. Seseorang yang diberi wewenang harus mampu menanamkan kedisiplinan dalam dirinya agar dapat menunaikan tugasnya.
4. Unity of Command
Ketika seseorang bekerja, ia harus tahu kepada siapa ia bertanggung jawab. Harus sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.
Dengan kata lain, perintah dari manajer dalam disiplin ilmu yang berbeda hanya mengganggu pembagian kerja, wewenang, dan tanggung jawab karyawan.
5. Unity of Direction
Pekerja atau perwakilan juga perlu mengetahui dari mana ia menerima pesanan. Penting untuk mengetahui siapa yang akan bertanggung jawab nanti.
Tingkat-tingkat Manajemen
Setiap manajemen biasanya memiliki minimal tiga jenjang, yaitu:
- Manajemen puncak (top level management)
Manajemen puncak meerupakan tingkatan manajemen tertinggi dalam organisasi. Bertanggung jawab dengan seluruh aktivitas organisasi. Sebutan orang yang memegang tingkat ini adalah direktur, presiden direktur, dewan direksi, dan sebagainya.
- Manajemen menengah (middle management)
Manajemen mennegah bertugas untuk membuat rencana sesuai tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi. Selain itu, melapor kepada top manajer. Sebutan orang yang berada di tingkat ini adalah kepala departemen, kepala pengawas, dan sebagainya.
- Manajemen lini pertama (fist level management)
Manajemen ini merupakan tingkatan yang paling bawah dalam organisasi. Pada tingkatan ini bertugas memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajemen lini pertama dikenal dengan istilah operasional (supervisor, kepala seksi, atau mandor).